Nelayan Hilang

Empat Kapal Dikerahkan Cari Nelayan Hilang di Aceh Singkil

Pencarian menggunakan pukat cincin KM Sejati menuju Dundun. Insya Allah untuk yang pukat cincin akan diusahakan semaksimal mungkin

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/dok Satgas SAR Kepulauan Banyak
Personel pencarian menggunakan pukat cincin sesaat sebelum bergerak mencari nelayan Pulau Baguk, Kecamatan Pulau Banyak, Aceh Singkil, yang hilang, Minggu (1/8/2021). 

Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Empat Search and Rescue Unit (SRU) dikerahkan mencari dua nelayan asal Pulau Baguk, Kecamatan Palau Banyak, Aceh Singkil, yang hilang, Minggu (1/8/2021).

Empat SRU tersebut masing-masing KM Sejati, Speed Ambulance Desa Pulau Baguk, KM Restu Bunda dan SRU keempat menggunakan speed boat.

Tiap SRU menyisir arah berbeda sesuai arus air laut ketika nelayan hilang, Jumat (30/7/2021) malam.

"Pencarian menggunakan pukat cincin KM Sejati menuju Dundun. Insya Allah untuk yang pukat cincin akan diusahakan semaksimal mungkin," kata Sekertaris Satgas Search dan Rescue (SAR) Kepulauan Banyak, Yudistira.

Operasi pencarian sejauh ini masih terhambat cuaca buruk. Berupa hujan deras sepanjang malam hingga siang.

Sehingga jarak pandang tim pencarian terbatas.

TNI AL Kerahkan Dua Pesawat Patroli Maritim untuk Cari 17 Kapal Nelayan Hilang di Kalbar

Sebagaimana diketahui dua nelayan asal Desa Pulau Baguk, Kecamatan Pulau Banyak, Aceh Singkil, hilang kontak sejak pergi melaut, Jumat (30/7/2021) sore kemarin.

Kedua nelayan tersebut Zakaria (68) dan Syafrizal (39). Mereka berangakat melaut menggunakan perahu kayu dengan tujuan mancing.

Belum pulangnya dua nelayan membuat cemas keluarga. Sebab, saat malam kejadian turun badai berupa hujan disertai angin yang memicu terjadinya gelombang tinggi.

Biasanya nelayan pergi melaut sore lantas pulang malam. Namun hingga siang belum juga pulang.

Kecemasan kian bertambah, lantaran diketahui hanya sedikit membawa perbekalan makan.

Terkendala Cuaca, Pencarian Nelayan Hilang tak Maksimal

Nahasnya lagi Zakaria dan Syafrizal tidak membawa telpon seluler. Sehingga keberadaanya sulit terlacak.

"Pada hari Jumat 30 Juli 2021 sekira pukul 17.30 WIB, kedua nelayan berangkat melaut malam. Sekitar pukul 23.00 WIB, turun badai dengan cuaca angin kencang dan hujan deras," kata Yudistira Satgas Search dan Rescue (SAR) Kepulauan Banyak.(*)

Baca juga: Indonesia Disebut Negara Terburuk di Dunia Tangani Pandemi Covid-19, Begini Reaksi Pemerintah

Baca juga: Tujuh Desa di Bireuen Belum Ajukan Usulan Dana Desa Tahap Kedua

Baca juga: KPK Soroti Sumbangan Rp 2 Triliun dari Pengusaha Aceh, Instansi Penerima Hibah Diminta Transparan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved