Berita Luar Negeri
Korea Utara akan Awasi Latihan Militer Korea Selatan Dengan AS, Adik Kim Jong Un Peringatkan Seoul
Korea Selatan berencana kembali menggelar latihan militer dengan Amerika Serikat. Latihan militer kedua negara dijadwalkan pada akhir Agustus 2021
SERAMBINEWS.COM - Korea Selatan berencana kembali menggelar latihan militer dengan Amerika Serikat.
Latihan militer kedua negara dijadwalkan pada akhir Agustus 2021.
Namun, rencana latihan militer itu tak disenangani oleh Korea Utara.
Bahkan, selain memperingatkan Korea Selatan, Korea Utara juga mengawasi latihan militer tersebut.
Saudara perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong, mengatakan pada Minggu bahwa jika Korea Selatan melakukan latihan militer gabungan yang direncanakan dengan Amerika Serikat, hal itu akan merusak tekad kedua Korea untuk bersatu serta membangun kembali hubungan keduanya.
Demikian dilaporkan media pemerintah KCNA.
Baca juga: Hari Ini Presiden Jokowi akan Umumkan Keputusan soal Perpanjangan PPKM
Reuters memberitakan, Kim Yo Jong juga mengatakan keputusan baru-baru ini untuk memulihkan hotline antara kedua Korea tidak boleh dilihat sebagai sesuatu yang lebih dari menghubungkan kembali hubungan "fisik".
Dia juga menegaskan, sangat "tidak bijaksana" untuk mengasumsikan bahwa KTT kedua Korea sudah semakin dekat.
Pernyataannya itu dirlilis pada saat Korea Utara dan Selatan sedang dalam pembicaraan untuk mengadakan pertemuan puncak sebagai bagian dari upaya untuk memulihkan hubungan.
Di sisi lain, Washington dan Seoul akan mengadakan latihan militer bersama pada akhir Agustus.
"Pemerintah dan militer kami akan terus mengawasi apakah Korea Selatan melanjutkan latihan perang yang agresif, atau membuat keputusan besar.
Harapan atau keputusasaan? Itu bukan terserah kami," kata Kim Yo Jong dalam sebuah pernyataan yang dilansir KCNA.
Baca juga: Korea Selatan Bangun Rudal Baru, Mampu Menyerang China, Rusia, hingga Hantam Korea Utara
Kedua Korea, secara teknis masih berperang setelah konflik 1950-53 mereka berakhir dengan gencatan senjata.
Pada hari Selasa lalu, kedua Korea menghubungkan kembali hotline Korea Utara yang terputus pada Juni 2020.
Melansir Reuters, menurut sumber tersebut dengan syarat anonim karena sensitivitas diplomatik.