Internasional

Banjir Bandang China Tewaskan Ratusan Orang dan Hilang

Banjir bandang yang menerjang sebagian wilayah China Tengah telah menyebabkan ratusan orang tewas dan hilang.

Editor: M Nur Pakar
AP
Seorang pria mencoba mempertahankan payungnya dari terpaan angin kencang di Shanghai, China, Minggu (25/7/2021). 

SERAMBINEWS.COM, BEIJING - Banjir bandang yang menerjang sebagian wilayah China Tengah telah menyebabkan ratusan orang tewas dan hilang.

Pihak berwenang China menyatakan jumlah korban tewas tiga kali lipat dari jumlah yang diumumkan sebelumnya.

Dilansir AP, Selasa (3/8/2021), Pemerintah Provinsi Henan mengatakan 302 orang tewas dan 50 masih hilang.

Sebagian besar korban berada di Zhengzhou, ibu kota provinsi, di mana 292 meninggal dan 47 hilang.

Sepuluh orag lainnya tewas di tiga kota lain, kata para pejabat pada konferensi pers di Zhengzhou.

Rekor curah hujan membanjiri kota pada 20 Juli, mengubah jalan menjadi sungai yang deras dan membanjiri setidaknya sebagian dari jalur kereta bawah tanah.

Baca juga: Peternak Babi China Menangis, Alami Kerugian Besar setelah Mata Pencahariannya Hanyut oleh Banjir

Video yang diposting online menunjukkan kendaraan hanyut dan orang-orang putus asa terjebak di mobil kereta bawah tanah saat air naik.

Empat belas orang tewas dalam banjir kereta bawah tanah.

Korban tewas sebelumnya mengumumkan pada Jumat (30/7/2021) sebanyak 99 orang.

Pihak berwenang mengatakan 189 orang tewas oleh banjir dan tanah longsor.

Dimana 54 di rumah runtuh dan 39 di daerah bawah tanah seperti ruang bawah tanah dan garasi serta termasuk yang di kereta bawah tanah Jalur 5.

Jumlah korban tewas tetap enam di terowongan jalan tol dari mana 247 kendaraan dipindahkan saat dikeringkan.

Baca juga: Seusai Banjir Bandang, Topan Hajar China, Olimpiade Tokyo Juga Terancam

Wang Kai, Gubernur Provinsi Henan, menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para korban dan simpati kepada keluarga atas nama komite Partai Komunis Henan.

Yang terburuk terjadi setelah Zhengzhou dilanda hujan 20 sentimeter dalam satu jam mulai pukul 4 sore pada 20 Juli 2021, membanjiri kota yang sudah basah kuyup.

Anak-anak terjebak di sekolah, dan orang-orang yang terdampar tinggal di tempat kerja mereka semalaman.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved