Internasional
Partai Republik AS Tuduh China Simpan Virus Corona di Gua Provinsi Yunnan, Sebelum Meledak di Wuhan
Komite Urusan Luar Negeri DPR AS dari Partai Republik menuduh China telah menyimpan Virus Corona sebelum menyebar luas.
“Kami tahu penelitian gain-of-fungsi sedang terjadi di WIV dan kami tahu itu dilakukan dalam kondisi yang tidak aman," ujarnya.
"Kami juga sekarang mengetahui kepala CDC China dan direktur lab Biosafety Level-4 WIV secara terbuka menyatakan keprihatinan tentang keamanan di laboratorium RRC pada musim panas 2019," tambahnya.
"Kami yakin virus itu bocor sekitar akhir Agustus atau awal September 2019," ungkapnya.
Dikatakan, saat itu, mreka menyadari apa yang terjadi, pejabat dan ilmuwan Partai Komunis China di WIV mulai panik untuk menutupi kebocoran tersebut.
Kemudian, membuat database virus mereka offline di tengah malam dan meminta lebih dari 1 juta dolar As untuk keamanan tambahan, katanya.
McCaul menambahkan penutupan sudah terlambat karena virus Corona sudah menyebar ke seluruh kota besar Wuhan.
Dalam sebulan, citra satelit menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam jumlah orang di rumah sakit di sekitar WIV dengan gejala yang mirip dengan COVID-19.
Pada saat yang sama, para atlet di Military World Games jatuh sakit dengan gejala yang mirip dengan Covid-19.
Beberapa dari mereka membawa virus kembali ke negara asal mereka, sehingga menciptakan salah satu peristiwa penyebar super paling awal di dunia.
Baca juga: Banyak Pejabat AS Mulai Percaya Covid-19 Bocor dari Laboratorium Wuhan Cina
Laporan tersebut menyimpulkan banyak bukti yang membuktikan bahwa virus memang bocor dari" laboratorium Wuhan.
Pernyataan bahwa penghapusan virus dan basis data sampel WIV pada September 2019, serta masalah keamanan yang diungkapkan oleh para ilmuwan China dan tuan rumah sebagai bukti tidak langsung.
Hal itu menunjukkan kesimpulan bahwa virus bocor dari laboratorium Wuhan.
Lembar fakta Departemen Luar Negeri yang dirilis pada Januari 2021 menyatakan peneliti laboratorium Wuhan melakukan eksperimen yang melibatkan RaTG13.
Satu virus Corona kelelawar yang diidentifikasi oleh WIV pada Januari 2020 sebagai sampel terdekat dengan SARS-CoV-2 (96,2% serupa).
Bahkan, laboratorium memiliki catatan yang diterbitkan tentang melakukan penelitian 'keuntungan fungsi untuk merekayasa virus chimeric.