Vaksin Covid
Muncul Alergi Usai Vaksin Covid-19? Jangan Panik, Ini yang Harus Dilakukan untuk Atasi Efek Samping
Reaksi lokal dan sistemik seperti nyeri pada tempat suntikan atau demam dapat terjadi sebagai bagian dari respons imun.
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM - Setelah menerima vaksinasi Covid-19 muncul reaksi tubuh berupa alergi?
Jangan buru-buru panik, sebab reaksi tubuh tersebut merupakan gejala atau efek samping umum yang ditimbulkan hampir semua jenis vaksin, termasuk vaksin Covid-19.
Dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit No. HK.02.02/4/423/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), disampaikan bahwa secara umum, vaksin Covid-19 tidak menimbulkan reaksi pada tubuh.
Atau apabila terjadi, hanya menimbulkan reaksi ringan.
Dikutip dari dokumen Frequently Asked Question (FAQ) Seputar Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 yang diterbitkan Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Kemenkes RI, diterangkan bahwa vaksinasi bertujuan untuk memberikan kekebalan spesifik terhadap suatu penyakit tertentu.
Sehingga apabila suatu saat terpapar dengan penyakit tersebut, maka tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.
Vaksinasi memicu kekebalan tubuh dengan menyebabkan sistem kekebalan tubuh penerima bereaksi terhadap antigen yang terkandung dalam vaksin.
Baca juga: Siswa Arab Saudi Hanya Diizinkan Masuk Sekolah Yang Telah Disuntik Vaksin Covid-19 Mulai 29 Agustus
Baca juga: Karyawan Swasta Arab Saudi Dikurangi Hak Cuti, Jika Tolak Suntikan Vaksin Covid-19
Reaksi lokal dan sistemik seperti nyeri pada tempat suntikan atau demam dapat terjadi sebagai bagian dari respons imun.
Komponen vaksin lainnya, misal bahan pembantu, penstabil, dan pengawet juga dapat memicu reaksi.
Vaksin yang berkualitas adalah vaksin yang menimbulkan reaksi ringan seminimal mungkin, tapi tetap memicu respons imun terbaik.
Frekuensi terjadinya reaksi ringan vaksinasi ditentukan oleh jenis vaksin.
Gejala yang mungkin muncul
Dalam dokumen Frequently Asked Question (FAQ) Seputar Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 juga diterangkan, bahwa reaksi yang mungkin terjadi setelah vaksinasi Covid-19 hampir sama dengan vaksin yang lain.
Beberapa gejala tersebut antara lain:
1. Reaksi lokal
Ini termasuk nyeri, kemerahan dan bengkak pada tempat suntikan.
Reaksi lokal lain yang berat, misalnya selulitis.
Baca juga: Salut Dengan Perjuangan Kakek Kayuh Sepeda 15 Km Demi Vaksin, Ivan Gunawan Beri Hadiah Sepeda Motor
Baca juga: Benarkah Antibodi Vaksin Sinovac Akan Menurun Setelah Enam Bulan Penyuntikan?
2. Reaksi sistemik
Ini termasuk demam, nyeri otot seluruh tubuh (myalgia), nyeri sendi (atralgia), badan lemas dan sakit kepala.
3. Reaksi lain
Ini termasuk reaksi alergi misalnya urtikaria (biduran) atau oedem (pembengkakan), reaksi anafilaksis, dan Syncope (pingsan).
Cara atasi efek samping vaksinasi
Kemudian muncul pertanyaan, apa yang harus dilakukan jika tubuh mengalami reaksi efek samping tersebut usai menerima vaksin Covid-19?
Seperti dikutip dari dokumen Frequently Asked Question (FAQ) Seputar Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19, disarankan bagi masyarakat apabila mengalami kejadian ikutan pasca vaksinasi (KIPI), untuk tetap tenang dan mengikuti petunjuk yang telah diberikan oleh petugas kesehatan di lokasi pemberian vaksin.
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) merupakan semua kejadian medik yang terjadi setelah imunisasi.
Sesuai prosedur, setelah selesai divaksin, masyarakat akan diberikan kertas berisi informasi kontak yang bisa dihubungi jika mengalami KIPI.
Selain itu, seluruh masyarakat yang telah mengikuti vaksinasi akan mendapatkan pengawasan dan monitoring oleh petugas kesehatan yang akan menanyakan kondisi harian peserta vaksinasi.
Baca juga: Keterlambatan Vaksin Dosis Kedua tak Berpengaruh Terhadap Pembentukan Antibodi
Baca juga: Indonesia Kembangkan Vaksin Teknologi Baru Nucleic Acid, Menkes Sebut Tunggu Persetujuan WHO
Untuk pemantauan dan penanggulangan KIPI, Menteri Kesehatan (Menkes) telah membentuk Komite Nasional Pengkajian dan Penanggulangan KIPI, serta Gubernur sudah membentuk Komite Daerah Pengkajian dan Penanggulangan KIPI.
Berdasarkan laporan yang masuk, sebagian besar kasus KIPI yang terjadi adalah KIPI ringan atau koinsiden (tidak berhubungan dengan pemberian imunisasi).
Pastinya, apabila terjadi KIPI baik ringan maupun serius, masyarakat harus atau dipersilahkan melapor pada petugas kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan layanan vaksinasi atau ke puskesmas terdekat.
Hal yang harus dilakukan
Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi gejala reaksi usai Vaksin Covid-19 berbeda-beda, tergantung jenis efek samping apa yang muncul.
Jika terjadi reaksi ringan lokal usai vaksin Covid-19 seperti nyeri, bengkak dan kemerahan pada tempat suntikan vaksin, petugas kesehatan akan menganjurkan penerima vaksin untuk melakukan dua hal, yaitu:
- kompres dingin pada lokasi bekas suntikan
- minum obat paracetamol sesuai dosis.
Tetapi jika muncul reaksi ringan sistemik seperti demam dan malaise usai vaksinasi, petugas kesehatan akan menganjurkan penerima vaksin akan menyuruh penerima vaksin untuk mengonsumsi air lebih banyak hingga obat paracetamol.
Berikut hal yang akan harus dilakukan untuk mengatasi reaksi ringan sistemik setelah vaksin Covid-19.
- minum air putih lebih banyak
- menggunakan pakaian yang nyaman
- kompres atau mandi air hangat
- minum obat paracetamol sesuai dosis
Antisipasi peluang efek samping usai vaksin Covid-19
Efek samping dari vaksinasi bersifat segera dan sementara.
Pada umumnya juga ringan, dapat hilang dengan sendirinya atau diatasi dengan parasetamol.
Untuk antisipasi, penerima vaksinasi akan dipantau selama 30 menit sebelum bisa meninggalkan lokasi vaksinasi.
Selain itu, ada pencatatan barcode per vial untuk tiap penerima vaksin, sehingga penelusuran risiko dapat
dilakukan. (Serambinews.com/Yeni Hardika)