Breaking News

Berita Aceh Barat

Desa Lapang Ditetapkan sebagai Rumoh Gizi Gampong di Aceh Barat, Jadi Percontohan Cegah Stunting

RGG Percontohan ini sebagai bagian dari model  intervensi pencegahan stunting di seluruh Aceh, termasuk di Aceh Barat.

Penulis: Sadul Bahri | Editor: Mursal Ismail
Dokumen Kominsa Aceh Barat
Ketua TP PKK Aceh, Dr Ir Dyah Erti Idawati, saat membuka Bimtek implementasi RGG percontohan sebagai model intervensi pencegahan stunting di seluruh Aceh yang berlangsung di Aula Gedung PKK Aceh Barat, Kamis (5/8/2021) 

Tujuannya untuk menciptakan SDM yang produktif dan berkualitas, sehingga menjadikan bangsa ini khususnya Provinsi Aceh semakin maju dan sejahtera nantinya.

Diah menyebutkan, sejak tahun 2019 pihaknya telah berkomitmen dengan mencanangkan pencegahan stunting bersama seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh.

Salah satu program untuk mengatasi stunting tersebut adalah implementasi Rumoh Gizi Gampong (RGG).

Baca juga: Orang Tua Harus Tahu, Ini Makanan yang Penting untuk Cegah Stunting Anak, Mengandung Protein Hewani

Rumoh gizi gampong ini bertujuan untuk mengintervensi pencegahan stunting  dengan memenuhi kebutuhan gizi anak agar terhindar dari gizi buruk.

Selain itu, Rumoh Gizi Gampong juga bisa melakukan tindakan pencegahan dengan upaya yang edukatif.

Lebih lanjut, Dyah menjelaskan sasaran dari Rumah Gizi Gampong ini menyasar remaja, ibu hamil, bayi dan balita yang meliputi kegiatan kelengkapan peralatan kehamilan.

Kemudian pemenuhan gizi bagi ibu hamil dan balita, sanitasi lingkungan, serta menghadirkan lingkungan yang bersih.

Disebutkan, bahwa Aceh Barat merupakan kabupaten ketiga yang mendapatkan kesempatan untuk mengimplementasikan RGG percontohan sebagai model  intervensi pencegahan stunting. 

Lokasinya di Desa Lapang, Kecamatan Johan Pahlawan.

Ia berharap Gampong Lapang ini bisa menjadi pilot project bagi desa-desa lainnya yang ada di Aceh Barat dalam mengimplementasikan Rumoh Gizi Gampong di desa masing-masing.

Dengan demikian pencegahan stunting dapat dilakukan dengan maksimal.

“Penanganan stunting ini membutuhkan kesabaran dan koordinasi yang baik antar semua stakeholder," kata Dyah.

Menurutnya, TP PKK tidak bisa hanya bergerak sendiri, namun harus ada dukungan dari semua pihak utamanya dari dinas kesehatan. 

Selain itu, perlu adanya inovasi dalam penyajian makanan pada balita penderita gizi buruk agar timbul selera makan bagi anak-anak tersebut, sehingga pemenuhan gizi anak dapat terpenuhi sesuai harapan.

Sementara itu, Ketua TP PKK Aceh Barat, Evi Juwinda, menyampaikan apresiasi terhadap program RGG yang akan diimplementasikan sebagai model intervensi pencegahan stunting bagi anak khususnya yang berada di Kabupaten Aceh Barat ini.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved