Berita Aceh Barat
Desa Lapang Ditetapkan sebagai Rumoh Gizi Gampong di Aceh Barat, Jadi Percontohan Cegah Stunting
RGG Percontohan ini sebagai bagian dari model intervensi pencegahan stunting di seluruh Aceh, termasuk di Aceh Barat.
Penulis: Sadul Bahri | Editor: Mursal Ismail
RGG Percontohan ini sebagai bagian dari model intervensi pencegahan stunting di seluruh Aceh, termasuk di Aceh Barat.
Laporan Sa'dul Bahri | Aceh barat
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Tim Penggerak atau TP PKK Provinsi Aceh bekerja sama forum BUMN Aceh memberikan Bimbingan Teknis (Bimtek) implementasi Rumoh Gizi Gampong (RGG) Percontohan.
RGG Percontohan ini sebagai bagian dari model intervensi pencegahan stunting di seluruh Aceh, termasuk di Aceh Barat.
Adapun desa RGG percontohan sebagai model intervensi pencegahan stunting, yakni Desa Lapang, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat.
Dengan demikian diharapkan Gampong Lapang ini bisa menjadi pilot project bagi desa-desa lainnya di Aceh Barat dalam mengimplementasikan Rumoh Gizi Gampong di desa masing-masing.
Adapun Bimtek Implementasi RGG Percontohan sebagai bagian dari upaya meminimalisir kasus stunting pada anak di seluruh Provinsi Aceh di Aula Gedung PKK Aceh Barat Kamis (5/8/2021).
Baca juga: Pasangan Pengantin Baru di Bener Meriah Diminta Ikut Cegah Stunting
Bimtek ini dibuka langsung Ketua TP PKK Aceh, Dr Ir Dyah Erti Idawati yang merupakan istri Gubernur Aceh Nova Iriansyah.
Turut hadir saat pembukaan acara ini, Ketua TP PKK Aceh Barat, Evi Juwinda, Kepala Dinas Kesehatan Aceh Barat, perwakilan DPMG Aceh Barat, Kepala Kantor Pegadaian, serta para anggota TP PKK daerah tersebut.
Ketua TP PKK Aceh, Dr Ir Dyah Erti Idawati dalam kesempatan tersebut mengatakan, bahwa di tengah terjangan Covid-19 yang melanda seluruh negeri termasuk di Aceh, Tim Penggerak PKK harus bisa terus bekerja.
Tujuannya untuk memberikan pembinaan kepada masyarakat dalam mengimplementasi setiap program prioritas PKK.
Ia berharap TP PKK bisa ikut serta dalam meminimalisir dampak pandemi Covid-19 ini.
Baca juga: TP PKK Launching Rumah Gizi Gampong di Pijay, Dyah Erti: RGG Cegah Stunting & Cetak Calon Pemimpin
“Pada tahun 2045 nanti kita akan menyambut bonus demografi yang mana meledaknya jumlah penduduk di usia produktif.
Untuk itu, Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset yang harus dibina agar bonus demografi tersebut bisa kita peroleh,” paparnya.
Disebutkan, bahwa sangat diperlukan menyiapkan generasi penerus bangsa dengan menjaga gizi anak sejak dini.
Tujuannya untuk menciptakan SDM yang produktif dan berkualitas, sehingga menjadikan bangsa ini khususnya Provinsi Aceh semakin maju dan sejahtera nantinya.
Diah menyebutkan, sejak tahun 2019 pihaknya telah berkomitmen dengan mencanangkan pencegahan stunting bersama seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh.
Salah satu program untuk mengatasi stunting tersebut adalah implementasi Rumoh Gizi Gampong (RGG).
Baca juga: Orang Tua Harus Tahu, Ini Makanan yang Penting untuk Cegah Stunting Anak, Mengandung Protein Hewani
Rumoh gizi gampong ini bertujuan untuk mengintervensi pencegahan stunting dengan memenuhi kebutuhan gizi anak agar terhindar dari gizi buruk.
Selain itu, Rumoh Gizi Gampong juga bisa melakukan tindakan pencegahan dengan upaya yang edukatif.
Lebih lanjut, Dyah menjelaskan sasaran dari Rumah Gizi Gampong ini menyasar remaja, ibu hamil, bayi dan balita yang meliputi kegiatan kelengkapan peralatan kehamilan.
Kemudian pemenuhan gizi bagi ibu hamil dan balita, sanitasi lingkungan, serta menghadirkan lingkungan yang bersih.
Disebutkan, bahwa Aceh Barat merupakan kabupaten ketiga yang mendapatkan kesempatan untuk mengimplementasikan RGG percontohan sebagai model intervensi pencegahan stunting.
Lokasinya di Desa Lapang, Kecamatan Johan Pahlawan.
Ia berharap Gampong Lapang ini bisa menjadi pilot project bagi desa-desa lainnya yang ada di Aceh Barat dalam mengimplementasikan Rumoh Gizi Gampong di desa masing-masing.
Dengan demikian pencegahan stunting dapat dilakukan dengan maksimal.
“Penanganan stunting ini membutuhkan kesabaran dan koordinasi yang baik antar semua stakeholder," kata Dyah.
Menurutnya, TP PKK tidak bisa hanya bergerak sendiri, namun harus ada dukungan dari semua pihak utamanya dari dinas kesehatan.
Selain itu, perlu adanya inovasi dalam penyajian makanan pada balita penderita gizi buruk agar timbul selera makan bagi anak-anak tersebut, sehingga pemenuhan gizi anak dapat terpenuhi sesuai harapan.
Sementara itu, Ketua TP PKK Aceh Barat, Evi Juwinda, menyampaikan apresiasi terhadap program RGG yang akan diimplementasikan sebagai model intervensi pencegahan stunting bagi anak khususnya yang berada di Kabupaten Aceh Barat ini.
Untuk menyukseskan program ini ia berharap adanya bimbingan serta dukungan dari TP PKK Provinsi Aceh supaya program ini bisa berjalan dengan lancar ujarnya
Lebih lanjut, Evi menjelaskan bahwa Rumoh Gizi Gampong merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat di tingkat gampong guna menekan kasus stunting pada anak di Aceh Barat.
“Penanganan stunting harus dimulai dari pemenuhan gizi yang tercukupi bagi ibu hamil, lalu diikuti kepada pemenuhan gizi kepada bayi dan balita.
Untuk itu, perlu adanya edukasi yang baik kepada masyarakat terhadap pentingnya mencukupi gizi demi mencegah terjadinya stunting, salah satunya melalui Rumoh gizi gampong ini,” ujar Evi.
Selain itu, Ia juga mengatakan Rumoh Gizi Gampong juga berperan dalam melakukan monitoring terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak penderita gizi buruk yang telah dilakukan upaya penanganan sebelumnya.
Dikatakannya, bahwa untuk tahap pertama implementasi Rumoh Gizi Gampong percontohan sebagai model intervensi pencegahan stunting yang ada di Aceh Barat berada di Lapang.
Diharapkan, Desa Lapang bisa menjadi role model bagi desa-desa lainnya dalam mengimplementasikan Rumoh gizi gampong ini guna meminimalisir kasus gizi buruk di Bumi Teuku Umar ini. (*)