Internasional
Sprinter Belarusia Berpikir Cepat, Gunakan Google, Beritahu Polisi Jepang Dirinya Dipaksa Pulang
Sprinter Belarusia di Olimpiade Tokyo berpikir cepat saat dirinya dipaksa pulang dari Tokyo, Jepang. Dia takut akan pembalasan di rumah setelah
SERAMBINEWS.COM WARSAWA- Sprinter Belarusia di Olimpiade Tokyo berpikir cepat saat dirinya dipaksa pulang dari Tokyo, Jepang.
Dia takut akan pembalasan di rumah setelah secara terbuka mengkritik pelatihnya di Olimpiade Tokyo.
Dia menggunakan pemikiran cepat untuk mendapatkan bantuan, menggunakan layanan Google di telepon genggamnya untuk menerjemahkan bantuan,
Dia menunjukkannya kepada polisi Jepang saat mencoba menghindari dipaksa naik pesawat.
Krystsina Tsimanouskaya pada Kamis (5/8/021) menggambarkan serangkaian peristiwa dramatis di Olimpiad Tokyo.
Membuatnya memutuskan untuk tidak kembali ke Belarus.
Di mana pemerintah otoriter tanpa henti mengejar para pengkritiknya.
Dia malah melarikan diri ke Polandia dan tiba pada Rabu (4/8/2021)..
Setelah memposting pesan di media sosial yang mengkritik cara timnya dikelola, Tsimanouskaya mengatakan dia diperintahkan untuk mengemasi barang-barangnya.
Baca juga: IOC Selidiki Kasus Pemulangan Sprinter Belarusia Secara Paksa, Guncang Olimpiade Tokyo
Ofisial tim menyuruhnya untuk mengatakan dia terluka dan harus pulang lebih awal.
Dalam perjalanan ke bandara, dia berbicara singkat dengan neneknya.
Untuk menjelaskan ada reaksi besar-besaran terhadapnya di media di Belarus.
Termasuk laporan bahwa dia sakit mental atau jiwa yang juga sempat menimpa pesenam AS dan sejumlah atlet lainnya di Olimpiade Tokyo.
Neneknya, katanya, menasihatinya untuk tidak kembali.
Orang tuanya menyarankan agar dia bisa pergi ke Polandia.
