Breaking News

Berita Pidie

Aduh! Kematian Ibu Hamil di Pidie Tinggi, Begini Penjelasan Dinas Kesehatan

"Angka kematian ibu hamil dan bayi masih tinggi di Pidie," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pidie, dr Arika Husnayanti Aboebakar, SpOG (K).

Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Saifullah
SERAMBINEWS.COM/NUR NIHAYATI
Kepala Dinas Kesehatan Pidie, dr Arika Aboebakar SpOG (K) menjelaskan penyebab tingginya kematian ibu dan anak di Pidie. 

Laporan Muhammad Nazar I Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Kematian ibu hamil berusia 35 tahun tergolong tinggi di Kabupaten Pidie

Data Dinas Kesehatan Pidie mencatat, penyebab ibu hamil meninggal, salah satunya akibat faktor stres karena kisruh rumah tangga.

"Angka kematian ibu hamil dan bayi masih tinggi di Pidie," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pidie, dr Arika Husnayanti Aboebakar, SpOG (K) kepada Serambinews.com, Jumat (6/8/2021).

Ia menyebutkan, untuk tahun 2020, jumlah ibu hamil meninggal 15 orang.

Untuk tahun 2021, urai dia, hingga Juni 2021, ibu hamil meninggal sebanyak 7 orang.

Sedangkan angka kematian bayi pada tahun 2020, sebut dia, 118 orang, dan tahun 2021, 61 orang. 

Baca juga: Ini Strategi Dinas Kesehatan Pidie Turunkan Angka Kematian Ibu Hamil dan Bayi

Baca juga: VIDEO Detik-detik Ibu Hamil Hendak Melahirkan saat Naik Motor, Dibantu Polisi di Pos Penyekatan

Baca juga: Rumah Sakit Penuh, Ibu Hamil Positif Covid-19 Melahirkan di Halaman Rumah Bidan

Kematian bayi setelah lahir tahun 2020, paparnya 82 orang, dan hingga Juni 2021, 31 orang. 

"Rata-rata ibu hamil meninggal berusia 35 tahun," sebutnya.

Ia menjelaskan, penyebab tinggi kematian ibu hamil di Pidie, salah satunya kurang capaian saat pemeriksaan kehamilan di rumah sakit.

Menurutnya, untuk menekan angka kematian ibu hamil dan bayi, Dinkes melakukan gerakan solidoritas kesehatan puskesmas bertajuk "Gerakan Solidoritas Peuremeun", mulai Agustus 2021. 

Gerakan itu dengan cara promotif dan prefentif.

Juga melakukan peningkatan kualitas mutu pelayanan dengan memberikan edukasi kesehatan untuk dokter, perawat, bidan, dan masyarakat.

Baca juga: Luar Biasa Bunda! Ini 7 Manfaat Minum Air Kelapa untuk Ibu Hamil, Tidak Boleh Dilewatkan

Baca juga: Oknum Satpol PP Diduga Aniaya Ibu Hamil, Pelaku Kini Terancam Hukuman 2 Tahun Penjara

Baca juga: Kepala Satpol PP Gowa Minta Maaf Terkait Oknum Anggotanya Pukul Ibu Hamil saat Operasi PPKM Mikro

"Kita harus melibatkan lintas sektor, termasuk camat. Jangan sampai ada ibu hamil yang beresiko, camat tidak tahu," jelas Ketua IDI Pidie ini.

Sementara itu, Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Pidie, Saifuddin Yacob, SKM kepada Serambinews.com, Jumat (6/8/2021), menyebutkan, angka kematian ibu hamil dan bayi tinggi, akibat aktifnya pelaporan dari puskesmas.(*) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved