Berita Luar Negeri
Rudal Pembunuh Kapal Induk Akan Ditembakkan Dalam Latihan Militer China, Begini Kemampuannya
China bakal meluncurkan rudal balistik anti-kapal berjulukan pembunuh kapal induk dalam latihan di laut china selatan
Rudal Pembunuh Kapal Induk Akan Ditembakkan Dalam Latihan Militer China, Mampu Serang Sasaran di Laut dan Darat
SERAMBINEWS.COM - Militer China terus mengasah kemampuannya demi menjaga kedaulatan negerinya.
Kali ini mereka akan menunjukkan kemampuan rudal pembunuh kapal induk dalam latihan militer China.
Rudal ini bisa menjadi momok menakutkan bagi kelompok kapal induk negara-negara, seperti Amerika Serikat.
China mengelar latihan militer mulai, Jumat (6/8/2021) hingga Selasa (10/8/2021) di Laut China Selatan.
Baca juga: China Kecam AS Setelah Pentagon Setujui Penjualan Sistem Artileri Howitzer Ke Taiwan
Kabarnya, China bakal meluncurkan rudal balistik anti-kapal berjulukan pembunuh kapal induk.
Menurut beberapa pengamat militer, latihan itu menyerupai kegiatan tahun lalu.
Di mana Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) melakukan latihan tembak langsung rudal balistik anti-kapal dengan julukan pembunuh kapal induk.
Mengutip Global Times, Badan Keselamatan Maritim China pada Rabu (4/8/2021) mengeluarkan pemberitahuan: kapal lain dilarang memasuki zona pembatasan navigasi mulai Jumat hingga Selasa pekan depan, menyusul latihan militer PLA.
Koordinat dalam pemberitahuan tersebut menunjukkan zona eksklusi membentang dari perairan di Tenggara Pulau Hainan hingga sebagian besar perairan di sekitar Kepulauan Xisha.
Baca juga: Dokter Ini Makin Kaya Berkat Vaksinasi Covid-19, Kekayaannya Rp 14 Triliun Lebih
Demikian National Defense Newspaper melaporkan pada Kamis (5/8/2021).
Pemberitahuan itu tidak memberikan perincian lebih lanjut tentang latihan militer PLA itu.
Tapi, sebuah kantor berita yang berbasis di Taipei, Taiwan, menyebutkan, PLA akan meluncurkan rudal balistik anti-kapal di Laut China Selatan seperti dalam latihan militer tahun lalu.
Memiliki jangkauan 4.500 kilometer
Latihan tahun lalu, yang berlangsung dari 24 hingga 29 Agustus, juga menampilkan zona pembatasan navigasi di lokasi yang hampir sama dan dengan ukuran yang sama yang Badan Keselamatan Maritim China umumkan.