Internasional

Perekonomian Arab Saudi Mulai Pulih, Pendapatan Pajak dan Penjualan Minyak Melonjak

Kerajaan Arab Saudi mengalami Pemulihan Ekonomi yang kuat selama Pandemi virus Corona. Defisit anggaran Kerajaan menyempit tajam dalam enam bulan

Editor: M Nur Pakar
AFP/File
Sebuah gambar menunjukkan menara yang baru dibangun di Riyadh, ibu kota Arab Saudi pada 16 Desember 2020. 

Namun, didorong oleh kenaikan pajak dan kenaikan penjualan minyak.

Harga minyak tahun ini meningkat dari $52 pada Januari 2021 menjadi $75 pada Juli 2021.

Seiring peningkatan stabil produksi minyak Saudi di bawah kesepakatan OPEC+.

Hasilnya adalah peningkatan pendapatan minyak sebesar 11 persen menjadi SR249 miliar dalam enam bulan pertama tahun ini, menurut data.

Kerajaan melakukan pemotongan subsidi pada paruh pertama tahun 2021 sebesar 28 persen menjadi SR9,7 miliar.

Bersama dengan pemotongan belanja infrastruktur sebesar 19 persen dan 25 persen untuk layanan kota.

Baca juga: TKW Indonesia di Arab Saudi Terima Rp 577 Juta, Gaji 12 Tahun, Pulang Kembali ke Kampung Halaman

Pada saat yang sama, belanja sosial terus meningkat tahun ini sebesar 51 persen karena pemerintah melindungi warga dari dampak pandemi.

Lembaga pemeringkat Fitch bulan lalu merevisi prospek Arab Saudi menjadi stabil dari negatif.

Karena kenaikan harga minyak dan upaya berkelanjutan untuk menyesuaikan keuangannya.

Fitch mempertahankan peringkat kedaulatan Kerajaan di “A.”(*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved