Breaking News

Berita Pidie

Begini Perkembangan Kasus Remaja Sumut Tusuk Toke Salak di Pidie

Reskrim Polres Pidie terus melengkapi berkas kasus remaja berinisial RY (17) menusuk toke salak Maralelo Siregar (38) warga Gampong Jojo,

Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Muhammad Hadi
For Serambinews.com
Kapolres Pidie, AKBP Padli SH SIK MH. 

Laporan Muhammad Nazar I Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Reskrim Polres Pidie terus melengkapi berkas kasus remaja berinisial MY (17) menusuk toke salak Maralelo Siregar (38) warga Gampong Jojo, Kecamatan Mutiara Timur, Pidie.

Peristiwa itu terjadi di depan toko Emas Cahaya Mutiara di pusat pasar Beureunuen, di Gampong Baroh Yaman, Kecamatan Mutiara, Pidie, Sabtu (24/7/2021).

Kejadian tersebut saat Maralelo Siregar sedang berjualan buah salak di pusat pasar Beureunuen pada hari pekan.

Remaja MY yang diketahui bekerja sama Maralelo sempat kabur usai menusuk korban sehingga MY ditangkap di Kota Mini, Kecamatan Mutiara Timur, Minggu (25/8/2021).

Baca juga: Ini Penjelasan Polisi Terkait Pensiunan PTPN I Langsa Akhiri Hidupnya

" Kami telah beberapa kali meminta keterangan remaja MY, untuk melengkapi Berita Acara Pemeriksaan (BAP)," kata Kapolres Pidie, AKBP Padli SH SIK MH, melalui Kasat Reskrim, AKP Ferdian Chandra MH, kepada Serambinews.com, Rabu (11/8/2021).

Ia menjelaskan, remaja MY asal Desa Partihaman Saroha, Kecamatan Hutaimbaru, Kota Padang Sidempuan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) yang kini telah dijadikan tersangka belum dijenguk orang tuanya.

Selama pemeriksaan di polisi, kata AKP Ferdian, tersangka MY didampingi petugas dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Pidie, mengingat MY masih di bawah umur.

Baca juga: Hingga Juli, Bank Aceh Syariah Sudah Salurkan Dana PEN Sebesar Rp 1,9 Triliun

Menurutnya, barang bukti (BB) yang diamankan polisi sebilah pisau dan hasil visum korban.

MY telah satu bulan setengah bekerja sama Maralelo Siregar. 

" Tersangka dibayar Rp 4.000 per hari yang bekerja sebagai toke salak," jelasnya.

Baca juga: Duel Maut di Hutan Singkil Libatkan 8 Orang, Ayah, Anak, Menantu dan Kakak Adik, Begini Kejadiannya

Ia menambahkan, remaja MY nekad menusuk Maralelo, diduga motif sakit hati karena sering dimarahi.

Bahkan, saat ditusuk dengan pisau, remaja MY malu karena sakit hati dimarahi di tempat orang ramai saat berjualan buah salak. 

Aksi penusukan terjadi usai MY membeli kantong plastik untuk membungkus buah salak. (*)

Baca juga: Kisah Nelayan Aceh Barat Ditabrak Kapal Pengangkut Barang, Mengapung di Atas Fiber Hingga Selamat

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved