Maroah Pergi ke Jakarta Bareng Pacar, Lalu ART Asal Pemalang Itu Tewas Terbungkus Kardus
Kapolrestro Jakarta Timur Kombes Erwin Kurniawan mengatakan terduga pelaku yang merupakan seorang pria yang merupakan orang dekat korban, Maroah (17).
Pantauan wartawan Tribun sejumlah pihak keluarga Maroah tiba di Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati pada Rabu (11/8) sekira pukul 10.08 WIB untuk mengambil jenazah. Setelah mengurus proses administrasi dan mendapat surat kematian, jenazah Maroah yang dimasukkan dalam peti dibawa menggunakan mobil jenazah berpelat B 1580 VFH sekira pukul 11.01 WIB.
Pelaku Ditangkap
Kapolrestro Jakarta Timur Kombes Erwin Kurniawan mengatakan terduga pelaku yang merupakan seorang pria yang merupakan orang dekat korban, Maroah (17) diamankan pada Rabu (11/8) dini hari.
"Sudah kami amankan satu orang, namun kini kami masih melakukan pemeriksaan. Untuk lebih jelasnya nanti ya," kata Erwin.
Penangkapan pelaku berawal dari penyelidikan setelah identitas korban yang mengalami luka penganiayaan di bagian kepala dan sejumlah bagian tubuh diketahui dari hasil pemeriksaan sidik jari.
Korban merupakan Maroah, warga Desa Cikadu, Kecamatan Watukumpul, Kota Pemalang, Provinsi Jawa Tengah yang sudah dua bulan terakhir bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) di Jakarta.
Perihal apa terduga pelaku merupakan kekasih Maroah, Erwin tidak membenarkan atau membantah, hanya menuturkan pemeriksaan masih dilakukan penyidik guna mengungkap kasus.
"Karena masih dilakukan penyidikan lebih lanjut oleh anggota," ujarnya.
Mayat Maroah saat ditemukan warga dikemas begitu rapih karena terbungkus kardus, diikat tali rapia lalu ditutupi banner. Hal itu membuat warga sekitar tak ada yang menyadari bahwa kardus itu ternyata berisi jasad wanita sebelum akhirnya ditemukan oleh petugas PPSU yang sedang bertugas.
Subekti (36), warga setempat mengatakan saat balutan kardus dan banner yang membungkus jasad dibuka jajaran Satreskrim Polrestro Jakarta Timur, korban tampak dalam kondisi mengenaskan.
Baca juga: Ini Harapan Keluarga Terkait Kasus Pembunuhan Dahniar di Aceh Barat, Minta Pelaku Segera Terungkap
"Kepala korban itu terbungkus plastik warna pink, lalu tangan dan kakinya terikat. Kasihan lah pokoknya, saya enggak habis pikir ada orang yang tega seperti itu," kata Subekti.
Menurutnya, terdapat sejumlah luka penganiayaan pada jasad perempuan yang diperkirakan berusia sekitar 20-30 tahun dan ditemukan hanya mengenakan bra, paling parah di bagian kepala.
"Saya lihat pas polisi periksa jasadnya ori di bagian perut dan lengan korban itu juga ada seperti luka memar.Tapi ya memang luka paling parah di bagian muka, kalau dari wajahnya sih bukan warga sekitar sini sih," ujarnya.(Tribun Network/bim/ega/wly)