Berita Aceh Singkil

Bentrok Keluarga di Hutan Singkil, Parang & Kayu Jadi Senjata, Lapak Rebutan Kayu Kawasan Terlarang

Namun kayu juga turut menjadi senjata dalam bentrok maut melibatkan delapan orang yang terdiri atas ayah, anak, menantu, dan abang serta adik itu.

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Warga mengevakuasi korban akibat perkelahian di hutan kawasan Lae Treup, Kecamatan Singkil, Aceh Singkil, Selasa (10/8/2021) petang. 

Setelah bertemu lantas tiga bersaudara itu mendatangi Bangun Angkat, hingga terjadi saling bacok mengunakan senjata tajam.

Irwansyah menyebutkan, sebelum kejadian saling bacok, antara pelaku kerap beradu mulut di warung kopi. Bahkan saling tantang berkelahi. "Pemicunya itu tadi soal perebutan lapak ambil kayu," jelasnya.

Versi lain

Sementara itu sumber lain memiliki versi berbeda terkait perkelahian senjata tajam berujung kematian tersebut. 

Diceritakan pada hari kejadian, Selasa (10/8/201) pagi Eko Handayani bersama dua kakaknya yaitu Kamilin dan Awaludin pergi ke lokasi pengambilan kayu di kawasan Lae Treup.

Tiba di lokasi berpisah untuk membelah kayu menggunakan mesin senso masing-masing.

Selang beberapa jam kemudian mesin senso Eko Handayani mati, lalu disusul teriakan. Peristiwa itu menarik perhatian Awaludin dan Kamilin untuk segera memeriksanya.

Awaludin lebih dahulu sampai ke lokasi adiknya Eko Handayani. Di lokasi Awaludin melihat Eko sudah tak berdaya sambil menggenggam parang dengan luka parah bekas sabetan senjata tajam dan benda tumpul. 

Di lokasi ada Bangun Angkat serta empat anaknya yakni Gondo, Andi Syahputra, Agus dan Syahrudin.

Awaludin sempat meminta agar Bangun Angkat yang merupakan mertuanya tidak membunuh adiknya. Termasuk dirinya yang sempat kena hantaman benda tumpul hingga tulang tangannya remuk. 

Sejurus kemudian datang Kamilin membantu. Kamilin sempat mendapat serangan. Namun berhasil lari dengan  luka sabetan. 

Kamilin dan Awaludin datang ke lokasi Eko disebut-sebut tanpa membawa senjata tajam, sehingga aksi saling bacok belum libatkan pihaknya.  

Tak lama kemudian Kamilin yang lari datang kembali kali ini dengan membawa senjata tajam. Disitulah diduga kembali terjadi perkelahian sama-sama menggunakan senjata tajam. 

Hingga akhirnya Bangun Angkat dan Andi Syahputra (anak Bangun Angkat) roboh dipenuhi luka. 

Setelah itu Bangun Angkat dan Andi Syahputra dibawa ke Desa Teluk Rumbia, oleh Gondo, Agus dan Syahrudin. Selanjutnya di bawa ke Puskesmas Singkil, lalu dirujuk ke RSUD Aceh Singkil. 

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved