Korban Meninggal juga Dihantam dengan Kayu, Kasus Bentrok Berdarah Sesama Saudara di Hutan Singkil
Bentrok berdarah sesama saudara di hutan kawasan Lae Treup, Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil, yang menyebabkan satu orang meninggal dunia
Setelah bertemu, lantas tiga bersaudara itu mendatangi Bangun Angkat, hingga terjadi saling bacok mengunakan senjata tajam.
Irwansyah menyebutkan, sebelum saling bacok, antara pelaku kerap beradu mulut di warung kopi dan bahkan saling tantang berkelahi.
"Pemicunya soal perebutan lapak ambil kayu," jelasnya.
Sumber lain memiliki versi berbeda terkait perkelahian senjata tajam berujung kematian tersebut.
Diceritakan, pada hari kejadian, Selasa (10/8/201) pagi, Eko Handayani bersama dua kakaknya yaitu Kamilin dan Awaludin pergi ke lokasi pengambilan kayu di kawasan Lae Treup.
Tiba di lokasi, mereka berpisah untuk membelah kayu menggunakan chainsaw masing-masing.
Selang beberapa jam kemudian, chainsaw Eko Handayani mati, lalu disusul teriakan.
Peristiwa itu menarik perhatian Awaludin dan Kamilin untuk segera memeriksanya.
Awaludin lebih dulu sampai ke lokasi adiknya Eko Handayani.
Di lokasi, Awaludin melihat Eko sudah tak berdaya sambil menggenggam parang dengan luka parah bekas sabetan senjata tajam dan benda tumpul.
Di lokasi ada Bangun Angkat serta empat anaknya yakni Gondo, Andi Syahputra, Agus, dan Syahrudin.
Awaludin sempat meminta Bangun Angkat yang merupakan mertuanya tidak membunuh adiknya.
Bahkan, Awaluddin sempat terkena hantaman benda tumpul hingga tulang tangannya remuk.
Sejurus kemudian, datang Kamilin membantu.
Kamilin sempat mendapat serangan.