Kajian Islam
Sering Dengan Perkataan Dosa? Apa Sebenarnya Dosa dan Berapa Tingkatan Dosa? Simak Ulasannya
Sebagai seorang Muslim, perkataan atau ungkapan "Dosa" sering terdengar apabila melakukan sesuatu yang melanggar ajaran Islam.
Penulis: Syamsul Azman | Editor: Amirullah
"Ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada dalam lembaran-lembaran Musa? Dan lembaran-lembaran Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji? (Yaitu) bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain, dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihat (kepadanya). Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna," (QS. An-Najm: 36-41).
Baca juga: Sholat Dhuha Menghapus Dosa dan Tarik Rezeki, Ini 6 Keutamaan Sholat Dhuha dan Niatnya
Dosa tidak hanya timbul karena kita mengerjakan perbuatan yang dilarang Allah, tetapi juga ketika kita dengan sengaja meninggalkan hal-hal yang telah diperintahkan Allah SWT.
Dosa yang timbul karena meninggalkan perintah: dengan sengaja meninggalkan shalat wajib lima waktu; tidak menunaikan ibadah puasa Ramadan tanpa adanya halangan yang dibenarkan oleh syariat; tidak membayar zakat, padahal nisab harta yang kita miliki sudah sesuai dengan takarannya; tidak melaksanakan ibadah haji, padahal kita memiliki kemampuan materi untuk melaksanakannya, dan lain sebagainya.
Adapun dosa yang timbul karena melanggar larangan Allah juga banyak contohnya. Salah satunya adalah kisah kekufuran Qarun yang enggan mengeluarkan zakat. Bagaimana nasib Qarun setelah Allah anugerahi dengan rezeki yang berlimpah tetapi enggan bersyukur.
Selain harus menjaga hubungan baik dengan Allah, kita juga harus menjaga hubungan dengan sesama manusia.
Jika kita bersalah kepada Allah, maka kita bisa langsung memohon ampun kepada-Nya.
Namun, jika kita berbuat salah kepada manusia, selain harus bertobat kepda Allah untuk tidak mengulanginya di kemudian hari, kita juga harus meminta maaf kepada orang yang telah kita zalimi.
Baca juga: Ismael Bennacer Gelandang AC Milan yang Pernah Bela Timnas 2 Negara, Siap Tebus Dosa di Rossoneri
Tingkatan Dosa
Berdasarkan tingkatannya, dosa juga terbagi menjadi dua, yaitu dosa besar dan dosa kecil. Dosa besar adalah kedurhakaan kepada Allah yang hanya akan diampuni oleh Allah ketika pelakunya bersedia untuk bertobat, sedangkan dosa kecil adalah kedurhakaan-kedurhakaan yang bisa dihapus dengan amalan-amalan kebaikan.
Dosa terbesar adalah menyekutukan Allah, yaitu mencari sembahan lain selain Allah SWT. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT berikut ini:
"Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah; sebab jika kamu berbuat (yang demikian), itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang zalim," (QS. Yunus: 106).
Dosa besar selanjutnya adalah durhaka kepada kedua orangtua. Allah melaknat siapa saja yang durhaka kepada kedua orangtuanya.
"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia," (QS. Al-Isra: 23).
Baca juga: Puasa Arafah Dapat Menghapus Dosa Setiap Muslim, Buya Yahya: Kalau Gede Harus Ada Taubat Khusus
Membunuh orang tanpa alasan adalah dosa besar yang harus kita jauhi. Hal ini sebagaimana yang telah disebutkan oleh Allah dalam firman-Nya berikut ini:
"Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar. Dan barang siapa dibunuh secara zalim, maka sesungguhnya kami telah memberi kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan," (QS. Al-Isra: 33).