Setelah Sarapan Pagi Merasa Ngantuk, Apa Penyebabnya? Ini Penjelasan dan Ketentuanya

Melewatkan sarapan membuat seseorang kekurangan energi, sehingga tubuh menjadi lemas dan seringkali diikuti kantuk.

Editor: Nur Nihayati
Freepik
Ilustrasi sarapan 

"Yang tidak boleh adalah makan berlebihan. Agar tidak berlebihan harus sesuai kebutuhan gizi," ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama Syafiq menjelaskan pentingnya sarapan, terutama bagi anak.

Pentingnya sarapan menjadi salah satu bagian dari materi Program Edukasi Gizi Gerakan Nusantara yang telah dijalankan selama tujuh tahun.

Syafiq menambahkan, selama tidur di malam hari sekitar 8 hingga 9 jam, anak tidak mengonsumsi makanan atau minuman apapun.

Sehingga ketika bangun, mereka membutuhkan asupan nutrisi.

Namun faktanya, masih banyak anak yang tidak sarapan pagi.

Jumlahnya bahkan mencapai 70 persen.

Oleh karena itu, edukasi tentang pentingnya sarapan terus dilakukan terhadap masyarakat.

Adapun beberapa ketentuan sarapan yang baik, antara lain sebagai berikut.

- Tidak lebih dari jam 09.00.

- Mengonsumsi sekitar 30 persen kebutuhan asupan harian anak pada waktu sarapan.

- Usahakan gizi seimbang dan mengonsumsi berbagai kelompok makanan. Misalnya, terdiri dari karbohidrat sebagai sumber energi utama, protein, sayur dan buah, serta minum air yang cukup.

Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Benarkah Setelah Sarapan Pagi Kita Merasa Ngantuk? Ini Penjelasan dan Ketentuanya, 

Berita terkait lainnya

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved