Prof Farid Wajdi Meninggal
Ini Kata Gubernur Aceh Nova Iriansyah Terhadap Sosok Almarhum Prof Farid Wajdi Ibrahim
Ketua Majelis Adat Aceh (MAA) Aceh yang juga mantan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, Prof Dr Farid Wajdi Ibrahim MA, mening
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Mursal Ismail
Ahli ilmu Balaghah di UIN Ar-Raniry tersebut mengatakan, sejak beberapa hari terahir, Prof Farid dikabarkan memang sedang dalam keadaan kurang sehat.
Kemudian dilarikan ke RSUD Meuraxa.
Sementara itu mantan Kadis Syariat Islam Aceh yang juga kolega Almarhum, Prof Dr Sahrizal Abbas mengatakan, almarhum sudah dua hari yang lalu dalam kondisi seperti letih.
Namun ia senantiasa terus melakoni tugas hariannya dengan jadwal yang padat.
“Kemarin, beliau sudah tak hadir dalam beberapa acara yang seharusnya sudah masuk agenda. Belakangan kami mendengar beliau sudah masuk rumah sakit,” kata Prof Sahrizal.
Prof Farid merupakan tokoh dan cendekiawan yang selama dikenal bersuara lantang, baik itu dalam podium khutbah di Masjid-masjid.
Hingga saat menjadi orator yang mampu membakar semangat ummat dalam beberapa aksi bela Islam.
Ia tampak sangat sering tampil bersuara lantang dalam membela umat Islam yang ditindas di berbagai belahan dunia.
Ia sangat giat khususnya dalam aksi bela Palestina, Prof Farid tampak selalu bergetar saat mengajak ummat membantu sebisa mungkin penderitaan umat Islam di sekitar Masjidil Aqsa itu.
Sebagai intelektual, ia juga sering mengeluarkan pandangan mengenai Aceh.
\Prof Farid Wajdi menjabat sebagai Rektor UIN Ar-Raniry dari 2009 hingga 2018. Di tangannya juga kampus itu mengalami perubahan dari IAIN menjadi UIN.
Selepas dari UIN, Prof Farid pun terpilih menjadi Ketua Majelis Adat Aceh (MAA). Ia dilantik Mei lalu dan diamanahkan menjabat hingga 2026.
Hari-hari terakhir Prof Farid disibukkan dalam aktivitas mengurus adat istiadat Aceh, dengan berkunjung ke sejumlah daerah.
Selain itu, juga mengisi jadwal khutbah jumat dan hari raya di sejumlah masjid. Bahkan infonya, untuk hari raya, jadwalnya sudah terisi penuh hingga 2024.
Namun manusia hanya bisa berencana, Allah SWT jua yang menentukan.
Dua hari sebelum meninggal, dalam kapasitasnya sebagai Ketua MAA, Prof Farid masih sempat dijadwalkan peusijuk Kapolda Baru Aceh, Irjen Pol Ahmad Haydar di Bandara SIM, Kamis (12/8).
Namun karena suatu sebab, Prof Farid digantikan oleh Miftachuddin Cut Adek, selaku Sekretaris Pemangku Adat. Setelah hari itu, tiba-tiba beredar kabar kabar Prof Farid meninggal dunia kemarin. (*)