16 Tahun Damai Aceh
Kesehatan Menurun, Wali Nanggroe tak Hadir pada Peringati Hari Damai Aceh, Sampaikan Pesan Virtual
Ketua BRA, H Fakhrurrazi Yusuf dalam konferensi pers di kantornya, Sabtu (14/8/2021) mengatakan, pihaknya sudah mengundang sejumlah pihak yang terliba
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Masrizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, peringatan 16 tahun Hari Damai Aceh tahun 2021 digelar secara sederhana di Gedung Serba Guna Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh pada Minggu (15/8/2021).
Perbedaan itu sudah terjadi dalam dua tahun terakhir akibat wabah Covid-19.
Dalam peringatan kali ini, Badan Reintegrasi Aceh (BRA) selaku penyelenggara kegiatan hanya melaksana upacara seremonial dengan mengedepankan protokol kesehatan.
Ketua BRA, H Fakhrurrazi Yusuf dalam konferensi pers di kantornya, Sabtu (14/8/2021) mengatakan, pihaknya sudah mengundang sejumlah pihak yang terlibat dalam proses perdamaian Aceh.
• 97 Puisi untuk 15 Tahun Damai Aceh, Prolog Fachry Ali, Epilog Christine Hakim
Di antaranya mantan wakil presiden RI, Jusuf Kalla, juru runding dari RI, Hamid Awaluddin, mantan gubernur Aceh, Azwar Abubakar, hingga juru runding dari GAM, Muhammad Nur Djuli.
Selain itu, Wali Nanggroe Aceh, Tgk Malik Mahmud Al-Haytar. Sayangnya, ia tidak bisa hadir langsung karena kondisi kesehatan yang menurun.
“Beliau akan sampaikan sambutan lewat zoom metting,” kata Fakhrurrazi.
Fakhrurrazi didampingi Deputi 3 Pemberdayaan Ekonomi dan dan Kesejahteraan Sosial BRA, Agusta Mukhtar menjelaskan, meskipun dalam suasana Covid-19, Hari Damai Aceh tetap digelar dalam rangka menjaga ruh perdamaian.
• Palang Merah Internasional Kunjungi Darul Ihsan, Bahas Dayah dari Kolonial Belanda Hingga Damai Aceh
“Kita ingin menjaga ruh perdamaian. Sebenarnya kita jauh-jauh hari saat bertemu Hamid Awaluddin, kita mencoba mengundang semua pihak termasuk Marti Artisari (juru runding damai Aceh) sendiri,” ungkapnya.
Tapi karena corona melanda, rencana itu tidak bisa terlaksana.
“Berkenaan dunia dalam kondisi covid, sehingga menjadi hambatan bagi kita. Makanya dalam keadaan kekurangan ini, kita melakukan sesederhana mungkin,” imbuh dia.
Agusta Mukhtar menambahkan, meskipun acara Hari Damai Aceh dilakukan secara sederahana, BRA tetap menyerahkan secara simbolis sertifikat tanah untuk eks kombatan, santunan anak yatim, dan bantuan sosial.(*)
Baca juga: Gubernur Terima Kunjungan Ketua Umum PB Al Washliyah
Baca juga: Aceh Kehilangan Pemikir Teladan, Seribuan Orang Shalati Jenazah Prof Farid Wajdi
Baca juga: Gubernur Aceh Lepas Ekspedisi Ekspor Kopi Arabika Gayo ke USA Bersama Presiden Jokowi