Kisah Inspiratif
Kisah Pria Selandia Baru di Banda Aceh, Masuk Islam dan Menemukan Tujuan Hidupnya
Sejak memeluk agama Islam, kini Shaun lebih menemukan tujuan hidup dan mengaku keluar dari kesesatan duniawi.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Safriadi Syahbuddin
Namun sayangnya, permintaan tersebut ditolak mentah-mentah oleh Shaun.
Ia mengaku lebih menemukan makna hidup dan merasa bahagia menetap di Ujung Barat Indonesia ini.
Setelah menjelaskan hal tersebut, Ibu Shaun akhirnya mengerti dan merelakan buah hatinya tinggal di daerah Seutui, Banda Aceh.
"Di Setui saya punya banyak saudara (saudara dari istri), jadi kalau ada masalah banyak yang memberi dukungan, di sini aman, itu salah satu orang tua saya mengerti dan senang saya tinggal di sini," ucapnya lagi.
Begitu pula dengan orang tua Kiki Wulandari, istri Shaun ini mengaku tak terganjal restu orang tua saat meminta izin menikah dengan seorang bule.
Sebutnya, orang tua dari kedua belah pihak disebut memiliki pikiran yang terbuka.
"Papa sendiri bilang nggak masalah asal dia (Shaun) baik, dan dia seiman," kata istri Shaun, Kiki Wulandari.
"Saya bilang juga kalau dia (Shaun) bertato, ayah tidak mempermasalahkannya, bahkan ayah menyebut itu masa lalunya. Di islam ini kalau dia udah mualaf, hitungannya mulai dari nol, jadi ya ayah juga dukung sih," lanjut Kiki mengulang percakapan dengan sang ayah kala itu.
Betah dan Berharap Menjemput Ajal di Aceh
Setelah menikah dengan Kiki Wulandari, Shaun kini resmi menginjak empat tahun berada di Bumi Serambi Mekkah ini.
Meski sempat khawatir tentang bagaimana respon masyarakat sekitar akan kehadirannya, namun Shaun kini sangat betah menetap di Aceh dan tak mau kembali lagi ke daerah asalnya.
Berdomisili di daerah Seutui yang berdepanan dengan bantaran Krueng Aceh, bahkan Shaun mengaku ingin menghabiskan sisa hidupnya di di Bumi Serambi Mekkah ini.
"Tidak, bahkan saya meninggal pun maunya di Aceh, di Indonesia, dimanapun itu, saya tidak mau pulang lagi, saya tidak pulang lagi pun tidak apa-apa, saya senang sekali tinggal di sini," kata Shaun.
Sebutnya, jika ada kesempatan ia justru lebih memilih pulang ke Pulau Nias atau ke Aceh Jaya, kedua daerah ini memiliki pulau dan ombak terbaik di dunia untuk surfing.
"Kalau ada kesempatan, saya pulangnya ingin ke pulau Nias, atau ke Aceh Jaya. Saya cinta Aceh Jaya di sana ombaknya terbaik di dunia. Di Aceh jaya mirip di Selandia Baru, mulai dari pemandangannya mirip, ada banyak kampung dan lebih jauh dari kota," pintanya sembari berharap suatu saat bisa tinggal di daerah tersebut.
Membuka Usaha Risol Panas
Lantaran situasi pandemi yang tidak bisa membuatnya balik ke Australia, Shaun dan istrinya akhirnya membuka usaha berjualan risol panas di daerah Seutui.
Usaha risol yang diberi nama Bang Bule Kitchen itu telah berjalan hampir setengah tahun lamanya.
Meski pendapatannya jauh berbeda saat bekerja di perusahaan tambang di Australia, kini Shaun mengaku lebih tenang dan bahagia ketika berjualan risol daripada harus kembali ke sana.

Bahkan, jika suatu saat ada kesempatan kembali ke negeri kangguru itu mendapat panggilan kerja, Shaun menolaknya dan lebih memilih menetap di Aceh.
Ia pun berharap usaha risol panas yang dirintisnya kini dapat laris manis di pasaran.
Kedepannya, Shaun juga ingin membuka usaha di bidang penginapan, terutama homestay yang tak jauh dari pantai terutama di daerah Aceh Jaya dan Lhoknga, Aceh Besar. (Serambinews.com/Firdha Ustin)
Baca juga berita lainnya
Baca juga: Ini Kata Gubernur Aceh Nova Iriansyah Terhadap Sosok Almarhum Prof Farid Wajdi Ibrahim
Baca juga: Henny Rahman Menikah dengan Alvin Faiz, Zikri Daulay Ngaku Tidak Menyangka
Baca juga: Jadwal Terbaru Pengumuman Hasil Sanggah Seleksi Administrasi CPNS, Diundur dari Jadwal Sebelumnya