Dikepung Taliban

Presiden Ashraf Ghani Tinggalkan Afghanistan, Inggris Ajak Semua Pihak Tak Akui Pemerintahan Taliban

Perdana Menteri Inggris ini juga mengajak semua pihak tak mengakui Taliban sebagai pemerintah Afghanistan....

Editor: Eddy Fitriadi
TWITTER/Boris Johnson
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson. Perdana Menteri Inggris ini juga mengajak semua pihak tak mengakui Taliban sebagai pemerintah Afghanistan. 

SERAMBINEWS.COM - Boris Johnson secara tegas mengatakan dirinya tidak mengakui kekuasaan Taliban.

Perdana Menteri Inggris ini juga mengajak semua pihak tak mengakui Taliban sebagai pemerintah Afghanistan.

"Kami tidak ingin siapa pun secara bilateral mengakui Taliban," kata Johnson, seraya mendesak sekutunya untuk bekerja sama di Afghanistan melalui mekanisme seperti PBB dan NATO.

Johnson bertekad untuk mencegah Afghanistan kembali menjadi tempat berkembang biaknya teror melalui kerja sama dengan semua pihak yang sejalan dengan sikap Inggris.

Sama seperti banyak negara lainnya, Inggris juga mulai mengevakuasi warga negaranya yang ada di Kabul, termasuk para diplomat dan pejabat.

"Duta Besar Inggris bekerja sepanjang waktu, telah berada di bandara untuk membantu prosesnya," ungkap Johnson, seperti dikutip Reuters.

Johnson juga mengakui bahwa keputusan AS untuk menarik pasukannya dari Afghanistan telah mempercepat pergerakan Taliban di negara tersebut.

Pada Minggu, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengatakan dia telah meninggalkan negaranya untuk menghindari pertumpahan darah ketika Taliban memasuki ibu kota Kabul.

"Taliban meraih kemenangan dalam penghakiman dengan pedang dan senapan. Mereka kini memiliki tanggung jawab untuk melindungi kehormatan, kemakmuran dan harga diri rekan-rekan kita," kata Ghani, seperti dikutip Reuters.

Juru bicara kantor politik Taliban mengatakan kepada Al Jazeera TV bahwa perang di Afghanistan telah berakhir dan pemerintahan baru akan segera dibentuk.(*)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "PM Inggris: Jangan ada yang mengakui kekuasaan Taliban"

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved