Internasional

Presiden AS Beri Visa Imigran Khusus untuk Warga Afghanistan, Takut Balas Dendam Taliban

Presiden AS Joe Biden memberi Visa Imigran Khusus untuk warga Afghanistan dan keluarganya. Dalam pidato pertamanya sejak Taliban memasuki Kabul

Editor: M Nur Pakar
AFP/Kapten Chris Herbert / Angkatan Udara AS
Ratusan warga Afghanistan memenuhi pesawat militer AS menuju Qatar dari Kabul, Afghanistan, Minggu (15/8/2021). 

SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Presiden AS Joe Biden memberi Visa Imigran Khusus untuk warga Afghanistan dan keluarganya yang takut balas dendam Taliban.

Dalam pidato pertamanya sejak Taliban memasuki Kabul Presiden Joe Biden pada Senin (16/8/2021) mengatakan akan memberi bantuan ke warga Afghanistan.

Hal itu untuk meredam kekhawatiran meningkat tentang keselamatan wanita Afghanistan dan siapa pun yang membantu pasukan AS selama perang,

"Dalam beberapa hari mendatang, militer AS akan memberikan bantuan untuk memindahkan lebih banyak warga Afghanistan," jelas Biden, seperti dilansir AP, Selasa (17/8/2021).

Biden menjelaskan harus memenuhi syarat SIV (Visa Imigran Khusus) dan keluarga mereka saat keluar dari Afghanistan.

Presiden menambahkan AS akan memperluas akses pengungsi untuk mencakup warga Afghanistan yang rentan.

Baca juga: Taliban Kuasai Afghanistan, Pangeran Harry Angkat Bicara

Seperti yang bekerja di kedutaan besar, organisasi non-pemerintah AS, dan warga Afghanistan yang berisiko besar di kantor berita AS.

Pemerintahan Biden telah menghadapi kritik luas karena tidak bergerak untuk membantu warga Afghanistan yang rentan sebelumnya.

Mengingat ada kekhawatiran tentang keselamatan mereka untuk beberapa waktu.

Khususnya sejak presiden AS mengumumkan penarikan AS pada April 2021.

Presiden secara efektif menyalahkan ini pada pemerintah Afghanistan dengan menyatakan:

"Sangat mengecilkan hati kami mengorganisir eksodus massal untuk menghindari seperti yang mereka katakan, krisis kepercayaan."

"Saya sangat sedih dengan fakta yang kita hadapi sekarang."

"Tapi saya tidak menyesali keputusan saya untuk mengakhiri perang Amerika di Afghanistan."

"Dan mempertahankan fokus laser pada misi kontraterorisme di sana dan bagian lain dunia."

Baca juga: Taliban Keluarkan Amnesti Umum, Desak Kaum Perempuan Bergabung dengan Pemerintahan Baru

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved