Berita Banda Aceh
Terselip Pengalaman Unik, Kisah Siti Houra Ammalia, Pembawa Baki Bendera Pada HUT RI ke-76 di Aceh
Momen Lebaran seakan menarik kaki Houra beserta 8 anggota Paskibraka lainnya, untuk pergi berlibur ke pantai. Nahas, 9 anggota yang melanggar aturan
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Nurul Hayati
Momen Lebaran seakan menarik kaki Houra beserta 8 anggota Paskibraka lainnya, untuk pergi berlibur ke pantai. Nahas, 9 anggota yang melanggar aturan tersebut diketahui pelatih.
Laporan Muhammad Nasir I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – SMA Negeri 11 Banda Aceh mengirim tiga perwakilan menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat Provinsi Aceh.
Mereka tampil memukau dan membawa nama harum sekolah.
Ketiganya yaitu Siti Houra Ammalia, kelahiran Aceh Selatan, 11 Oktober 2004, Rizky Febriyanti, kelahiran Banda Aceh, 06 Februari 2005 dan Cut Fathin Syifa Aura, kelahiran Banda Aceh, 13 Juli 2004.
Prestasi paling membanggakan, ditorehkan Siti Houra Ammalia.
Berkat ‘kebolehannya’ selama proses latihan ia terpilih sebagai pembawa baki bendera.
Houra—begitu ia kerap disapa—tampil memukau disaat prosesi peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Republik Indonesia (RI) pada 17 Agustus 2021, di halaman Kantor Gubernur Aceh.
Baca juga: Wali Kota Banda Aceh Irup Penurunan Bendera, Berjalan Lancar dan Sukses, Apresiasi untuk Paskibra
Gadis yang beralamat di Gampong Lamseupeung, Kecamatan Lueng Bata ini tampak begitu tenang nan anggun saat melakukan serah terima bendera Merah Putih dengan Gubernur Aceh Ir Nova Iriansyah.
Houra, putri dari pasangan Tarmizi dan Imelda Dewi ini tidak menyangka dirinya akan lolos seleksi ke dalam Paskibraka Provinsi Aceh.
Pasalnya, wabah Covid-19 membuat ia dan teman-teman tim Paskibra SMA Negeri 11 Banda sudah jarang berlatih.
Ditambah lagi, Banda Aceh masuk dalam zona merah penyebaran virus mematikan tersebut.
“Saya dinyatakan lulus pada 15 Juli 2021 setelah melakukan seleksi di Stadion Harapan Bangsa. Tidak menyangka saja, sebab sudah lama tidak latihan rutin. Seminggu sebelum proses seleksi, Paskibra SMAN 11 melakukan latihan penuh, alhamdulillah 3 orang berhasil lolos ke tingkat provinsi,” sebut Houra, siswi yang sedang mengenyam pendidikan di bangku kelas XII IPA 4 pada SMA berjuluk "Trieng Kuneng" ini.
Kegemaran Houra dalam dunia Paskibra, mulai digeluti sejak ia masih duduk di bangku kelas X SMA.
Baca juga: 3 Siswi SMAN 11 Banda Aceh Terpilih sebagai Paskibra Tingkat Aceh, Upacara di Kantor Gubernur
Bukan tak beralasan, gadis jelita ini memiliki motivasi yang kuat terhadap Paskibraka.
Menurutnya mengikuti kegiatan ekstrakulikuler tersebut bisa melatih ketahanan fisik, kedisiplinan, mengasah mental, dan punya tantangan tersendiri.
“Saya merasa tertantang mengikuti kegiatan Paskibraka, Selain itu fisik kita juga akan terlatih. Dan yang paling penting di Paskibraka karakter kita akan terbentuk, seperti kedisiplinan dan juga membentuk mental yang kuat,” ungkap Houra.
Tahun 2020 lalu, Houra sudah mempersiapkan diri untuk mengikuti seleksi Paskibraka tingkat provinsi.
Namun cita-citanya tersebut kandas, di tengah jalan lantaran Covid-19 sedang merebak di Indonesia.
Tak patah arang walau gagal ikut seleksi di tahun lalu, seleksi tahun ini kembali diikuti dan membuahkan hasil yang memuaskan.
Baca juga: Personel Paskibra HUT ke-76 RI Tingkat Aceh Singkil Terus Digembleng, Ini Pesan Bupati
Motivasi paling besar bagi Houra adalah bisa membanggakan orang tua dan juga sekolah berkat prestasi yang ditorehkannya.
Houra mengaku, memperoleh dukungan penuh dari pihak keluarga ketika mengikuti kegiatan ekstrakulikuler.
Atas dukungan kedua belah pihak tersebut, ia bisa bersinar mewujudkan prestasi-prestasi sesuai dengan cita-citanya.
“Selain membanggakan sekolah, saya juga ingin membanggakan kedua orang tua saya,” sebut Houra seraya tersenyum haru.
Ada kesan tersendiri bagi Houra bertugas mengibarkan bendera di tengah pandemi Covid-19.
Baca juga: VIDEO - VIRAL Resepsi Pernikahan Gunakan Kirab Paskibra, Diiringi Puisi hingga Lagu Janji Suci
Protokol kesehatan diterapkan begitu ketat selama proses latihan, seperti memakai masker dan menjaga jarak.
Sehingga proses menjalin keakraban sesama anggota tim Paskibraka membutuhkan waktu yang lama.
“Bagi kami para wanita harus tampil dengan memakai masker, terasa kurang maksimal mengekspresikan diri. Tapi itu semua demi kebaikan negeri ini,” ucap Houra.
Hal paling menegangkan yang dialami Houra adalah ketika dirinya ditunjuk sebagai pembawa baki bendera.
Pelatih mempercayakan kepadanya untuk menjadi primadona tim Paskibraka.
Tentunya pelatih Paskibraka akan menyeleksi pembawa baki dengan kriteria anggun, tenang, dan tidak panik.
Baca juga: Plt Bupati Bener Meriah Dailami Buka Pelatihan Paskibra
“Saya tidak tahu apa kelebihan yang pelatih lihat dari saya, sehingga dipercaya untuk membawa baki. Mungkin hanya Allah dan pelatih yang tahu itu,” sebut Houra sambil menyunggingkan senyum.
Tidak hanya pada prosesi penaikan bendera, Houra juga kembali dipercaya untuk bertugas sore harinya sebagai pembawa baki pada penurunan bendera.
Hal ini dianggapnya sebagai sebuah kehormatan yang luar biasa yang diberikan Provinsi Aceh untuk Houra.
Sebab kesempatan untuk menjadi Paskibraka merupakan kesempatan sekali seumur hidup, serta diamanahkan untuk membawa bendera pada saat penaikan dan penurunan.
Houra mengaku, setelah usai dari karantina ia akan resmi mengemban status sebagai Purna Paskibraka.
Baca juga: Dua Siswa Bener Meriah ikut Seleksi Paskibra Tingkat Provinsi Aceh
Gadis ini mengikrarkan janji, untuk mengabdi di SMA Negeri 11 Banda Aceh melatih generasi-generasi setelahnya agar dapat berkiprah hingga ke tingkat nasional.
Gadis anggun ini juga mengucapkan terima kasih yang begitu besar kepada para pelatih Paskibra tingkat sekolah maupun Paskibraka di tingkat provinsi yang telah menggemblengnya dengan ikhlas dan penuh sabar.
Untuk diketahui, Houra merupakan salah satu siswa berprestasi SMA Negeri 11 Banda Aceh.
Ia juga piawai dalam membaca puisi.
Houra pernah tampil membawa nama sekolah pada ajang Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat Kota Banda Aceh pada tangkai Baca Puisi, masing-masing tahun 2020 dan 2021.
"Houra anak yang sopan, disiplin, dan juga berprestasi. Kami keluarga besar SMA Negeri 11 merasa bangga dan mengucapkan selamat atas prestasi tingkat Provinsi Aceh yang diperoleh Houra," ungkap Dra Nuriati MPd, Kepala SMA Negeri 11 Banda Aceh yang beralamat di Gampong Blang Cut, Kecamatan Lueng Bata, Banda Aceh.
Baca juga: Dua Siswa Bener Meriah ikut Seleksi Paskibra Tingkat Provinsi Aceh
Pengalaman unik saat latihan
Libur Lebaran Idul Adha 20 Juli 2021, mengharuskan tim Paskibraka Provinsi Aceh rehat latihan selama beberapa hari.
Ada pesan yang dititipkan pelatih kepada seluruh anggota Paskibraka, “Tidak dibenarkan pergi kemana-mana selama liburan.”
Aturan ini diterapkan demi menjaga keselamatan dan kesehatan anggota Paskibraka.
Momen Lebaran seakan menarik kaki Houra beserta 8 anggota Paskibraka lainnya, untuk pergi berlibur ke pantai.
Nahas, 9 anggota yang melanggar aturan tersebut diketahui pelatih.
Libur berlalu latihan pun kembali digelar di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, 9 anggota Paskibraka yang melanggar aturan lantaran berwisata ke pantai diberi tindakan tegas oleh pelatih.
Baca juga: Wabup Pidie Jaya Kukuhkan 70 Paskibra di Pendopo, Sukseskan Detik-detik Hari Kemerdekaan RI
“Untuk menebus kesalahan, pelatih memberi ganjaran bagi kami semua untuk senam tengkorak, push up, sit up, serta sikap lilin. Ini jadi pelajaran bagi saya pribadi untuk lebih disiplin lagi, menjalankan perintah apa yang telah dianjurkan pelatih. Ini bentuk kasih sayang pelatih untuk kami,” ungkap Houra sambil menggelengkan kepala.
Gadis ini tampak menyesal, telah berbuat pelanggaran.
Ada hal unik dari ganjaran yang diberikan, pelatih juga memberikan julukan kepada Houra sebagai “Duta Laut.”
Gelar jenaka itu melekat sampai dengan sekarang kepada Siti Houra Ammalia sang pembawa baki.
“Saya dikasih julukan Duta Laut. Nama itu lengket pada saya,” ungkap Houra malu-malu serta penuh penyesalan.
Mendekati hari pelaksanaan upacara, selama 6 hari 5 malam pasukan Paskibraka dikarantina di Hotel Grand Arabia.
Selama waktu tersebut, Houra harus menahan rindu dengan keluarga, ia harus berlatih dan belajar penuh.
Sehingga tidak dibenarkan bertemu dengan keluarga.
“Perjumpaan dengan keluarga hanya melalui video call. Namun, itulah tantangan yang harus saya lalui. Semua saya jalani dengan senang hati. Sekali lagi, terima kasih untuk semua pihak yang telah mendukung Houra sampai ke tahap ini,” pungkas Siti Houra Ammalia.
Matanya berlinang, ia terharu lantaran telah dipercaya menjadi salah satu orang penting penaikan bendera Merah Putih di Provinsi Aceh.(*)
Baca juga: 35 Anggota Paskibra Bireuen Dikukuhkan, Ini Nama dan Asal Sekolahnya