Jawaban Jusuf Kalla yang Dituding Dekat dengan Taliban

Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK), menjawab tudingan yang kerap ditujukan kepadanya terkait kedekatannya dengan Taliban.

Editor: Faisal Zamzami
Sekretariat Presiden
Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK), menjawab tudingan yang kerap ditujukan kepadanya terkait kedekatannya dengan Taliban.

JK mengungkapkan secara personal berhubungan baik dengan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani.

Selain itu, kata dia, secara personal juga ia berhubungan baik dengan Pemimpin Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar.

Menurutnya hubungannya dengan kedua tokoh tersebut adalah dalam rangka melakukan mediasi dengan kedua belah pihak yang berkonflik tersebut.

Hal tersebut disampaikan JK dalam webinar bertajuk Memperkokoh Jembatan Kebangsaan: Belajar Mediasi Konflik dari Pengalaman Jusuf Kalla di kanal Youtube PUSAD Paramadina pada Kamis (19/8/2021).

"Banyak yang (bilang), waduh Pak JK itu orang Taliban. Padahal memang kalau kita ingin mediasi, kita harus mengenal kedua belah pihak".

"Bagaimana mungkin saya mediasi, kita mediasi antara pemerintah nasional di bawah Presiden Ghani dengan Taliban kalau saya tidak kenal dua-duanya? Karena itu saya harus adil," kata dia.

Selain mengenal keduanya, JK juga mengungkapkan upaya lain dalam mendamaikan kedua tokoh tersebut di antaranya adalah membaca sejarah.

Tidak hanya itu, JK juga menceritakan pengalamannya mengunjungi Ibu Kota Afghanistan, Kabul, dalam rangka menjalin komunikasi baik dengan tokoh pemerintahan maupun tokoh agama di sana.

Hal-hal tersebut, kata JK, tidak hanya dilakukan dalam upaya resolusi konflik di Afghanistan melainkan juga dalam resolusi konflik di Aceh, Poso, dan Ambon yang pernah dialaminya.

Menurutnya langkah-langkah tersebut dilakukan untuk membangun kepercayaan dari pihak yang berkonflik bahwa ia adalah mediator yang tidak berpihak namun mengetahui masalah.

"Jadi kalau saya kenal semua orang Taliban, itu bukan karena saya berpihak pada orang Taliban. Itu kewajiban saya sebagai orang berada di tengah untuk kenal kedua belah pihak," kata dia.

Baca juga: Taliban Umumkan Pembentukan Emirat Islam Afghanistan

Baca juga: Mampu Kuasai Afghanistan dalam Waktu Singkat, Ternyata Taliban Punya Peralatan Militer Canggih

Jusuf Kalla Pernah Bertemu Taliban

 Jusuf Kalla bongkar fakta ini soal Taliban.

Mantan Presiden Indonesia ke-19 dan ke-12 itu menyatakan Taliban tidak akan mengusik kantor kedutaan negara asing termasuk Indonesia.

Jusuf Kalla rupanya sudah pernah bertemu dengan Taliban.

Ia bertemu dengan Kepala Kantor Politik Taliban Mullah Abdul Gani Baradar.

Keduanya menggelar pertemuan di Doha, Qatar, awal Januari 2021.

"Mereka (Taliban) juga sudah menyampaikan tidak akan mengusik kantor-kantor kedutaan besar negara asing di Afghanistan, apalagi Kedubes RI," ujar Kalla dalam keterangan tertulis, Senin (16/8/2021).

Kendati Kabul sudah jatuh ke Taliban, Jusuf Kalla yakin tidak akan ada lagi pertumpahan darah dan perang saudara.

"Mereka akan berupaya menyelesaikan secara damai konflik di Afghanistan yang sudah berjalan hampir 30 tahun," katanya.

Ia menyebutkan dunia menantikan masa depan Afghanistan setelah Taliban berkuasa, dan berharap Afghanistan tetap terbuka membangun kerja sama dengan negara asing.

"Saya harapkan Afghanistan terbuka dengan kerja sama dengan negara-negara lain yang tidak punya kepentingan politik, tetapi kerja sama perekonomian," terang dia.

Jusuf Kalla menyatakan Indonesia punya peran penting di Afghanistan dalam menjajaki perdamaian.

"Sehingga, Pemerintah Indonesia juga harus mendukung upaya damai sekarang saat Taliban memimpin Afghanistan, pasca-penarikan tentara asing akhir bulan Agustus ini," imbuh dia.

Taliban sendiri mengatakan perang telah usai setelah mereka berhasil masuk ke ibu kota Afghanistan, Kabul.

Seperti dikabarkan oleh Al Jazeera Mubasher TV yang meawancarai juru bicara politik Taliban, Mohammad Naeem.

Keadaan Afghanistan diperparah dengan larinya Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani.

Ia pergi dengan alasan ingin menghindari pertumpahan darah.

Hal itu menyebabkan ia dikecam sebagai pengecut.

Tidak dipungkiri, Taliban bisa dengan mudah menguasai Kabul adalah karena pasukan Amerika Serikat (AS) yang ditarik pulang.

Jatuh tempo penarikan seluruh pasukan AS dari Afghanistan adalah 11 September 2021.

Kemudian penarikan dilakukan bertahap sejak Mei lalu.

Kemudian dengan cepat 50 dari 370 distrik di Afghanistan jatuh ke tangan Taliban.

Juni lalu lebih dari 50% tentara AS yang ada di Afghanistan sudah dipulangkan.

Kemudian militer AS tidak merincikan lagi soal penarikan pasukannya.

Kini mereka juga dituding penyebab kondisi yang terjadi di Afghanistan.

Baca juga: Pemuda Ini Bunuh Gadis 19 Tahun, Pelaku Kesal Baru Pacaran 4 Bulan Korban Sudah Hamil 6 Bulan

Baca juga: Pasar Murah di Lhokseumawe Diborong Warga, Ini Jadwalnya

Baca juga: Muhammadiyah dan Malaysia Gunakan Kriteria Baru dalam Menyusun Kalender 1443 Hijriah

Tribunnews.com dengan judul Dituding Dekat dengan Taliban, Ini Jawaban Jusuf Kalla, 

BACA BERITA TALIBAN LAINNYA

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved