Jurnalisme Warga
Nikmatnya Kelapa Hijau Bakar Dek Pan Kutaraja
SUDAH lama saya tidak pernah lagi minum dan makan kelapa hijau bakar. Keinginan saya akhirnya terkabul

OLEH Dr. MURNI, S.Pd,I., M.Pd., Wakil Ketua III STAI Tgk. Chik Pante Kulu, melaporkan dari Banda Aceh
SUDAH lama saya tidak pernah lagi minum dan makan kelapa hijau bakar.
Keinginan saya akhirnya terkabul.
Senin sore menjelang senja, saya pergi ke tempat penjualan kelapa bakar.
Ada beberapa tempat yang menjual kelapa hijau bakar yang terletak di Jalan KH Ahmad Dahlan, Banda Aceh.
Lalu mata saya tertuju kepada salah satu tempat yang ada spanduk nama usaha yang bertuliskan “Kelapa Hijau Bakar Kutaraja Dek Pan.”
Lokasinya hampir berhadapan dengan Masjid Taqwa Muhammadiyah di kawasan Merduati Banda Aceh.
Setelah memarkirkan sepeda motor, saya langsung masuk dan duduk di kursi yang telah disediakan.
Tampak tiga pekerja sedang mengolah pembakaran kelapa.
Melihat saya sudah duduk di kursi, salah seorang dari mereka yang bernama Munawar menoleh dan datang menemui saya.
Sambil tersenyum dia bertanya, “Kakak pesan menu apa?”
“Apa-apa saja menu yang ada di sini?” saya balik bertanya.
“Itu Kak, aneka menunya,” kata Munawar sambil menunjuk ke arah belakang.
Ternyata ada spanduk berukuran lebih kurang 2 x 1 meter terpajang di dinding belakang.
Kemudian, saya mulai membaca, ternyata ada 21 menu yang ditawarkan di sini.
Ada kelapa bakar alami, kelapa hijau alami, serai, jahe merah (rempah), jahe gula merah, gula merah, sirop, susu, jahe susu, gula merah susu, sirop susu, spesial, madu, jahe madu, kelapa hijau bakar, hijau bakar + madu, kelapa muda alami, kelapa muda alami, kelapa muda sirop, kelapa muda gula, telur bebek, dan kelapa bakar telur ayam kampung.
Akhirnya, saya berkata, “Munawar, kakak pesan satu kelapa bakar serai ya.”
“Baik, Kak,” jawab Munawar.
Kemudian ia langsung menuju ke tempat pembakaran kelapa.
Ia ambil sebuah kelapa hijau asli atau kelapa wulung yang sudah dibakar lebih kurang selama dua jam bersama rempah-rempah.
Tak lama kemudian, Munawar menghidangkan satu porsi kelapa hijau asli bakar serai di dalam sebuah mangkuk kaca, empat potong jeruk nipis, dan beberapa lembar tisue di atas meja sambil berkata,
“Silakan, Kak, kelapa hijau bakar serainya sudah matang.”
“Terima kasih Munawar,” jawab saya.
Tampak asap mengepul ke luar dari lubang batok kelapa disertai aroma harum rempah-rempah.
Tak sabar saya ingin mencoba bagaimana rasa air kelapa hijau bakar serai ini.
Dengan membaca bismillah saya mulai minum dengan pipet.
Masyaallah, baru seteguk saya minum ternyata cita rasa kelapa hijau bakar memiliki rasa yang lebih manis jika dibandingkan dengan kelapa hijau biasa.
Saat saya teguk lagi terasa nikmat saat masih hangat. Rasa rempah-rempah terasa di tenggorokan.
Kemudian saya mengeluarkan daging kelapa dengan sendok makan dan mencicipinya.
Wow, teksturnya terasa sangat lembut dan manis rasanya.
Selanjutnya, saya minum air kelapa sampai habis.
Alhamdulillah saya ucapkan atas rezeki yang telah Allah berikan kepada saya hari ini.
Beberapa menit kemudian, tak terasa badan berkeringat deras.
Menurut Munawar yang berasal dari Lamno, Aceh Jaya, beserta dua teman kerjanya, pemilik usaha kelapa bakar ini adalah Dek Pan.
Dek Pan telah memulai usaha ini sejak tahun 2018 hingga sekarang.
“Kami berjualan mulai pukul 09.00 pagi hingga pukul 00.00 WIB malam,” kata Munawar.
Ia tambahkan bahwa saat pandemi Covid-19, banyak pelanggan mencari kelapa muda sebagai obat yang diyakini dapat memperkuat daya tahan (imunitas) tubuh.
Untuk obat, sebetulnya ada kelapa khusus, yaitu (U mirah dan U Ijo), kelapa merah dan kelapa ijo.
Hari Senin hingga Jumat banyak pengunjung rata-rata dari pegawai kantor yang datang ke sini.
Sedangkan hari Sabtu dan Minggu biasanya pelanggan banyak datang untuk menikmati nikmatnya kelapa bakar.
Sekadar informasi, kelapa ijo atau kelapa wulung pertama kali ditemukan di wilayah Asia.
Bentuk kelapa wulung seperti kelapa pada umumnya. Bobot satu buah kelapa sekitar 1-2 kilogram.
Kelapa ini memiliki sabut warna yang sangat unik, yaitu warna campuran antara ungu dan merah muda atau pink.
Kelapa wulung sering disebut juga kelapa ijo asli.
Orang-orang membedakan antara kelapa hijau dengan kelapa ijo.
Perbedaannya adalah: kelapa hijau kulitnya saja berwarna hijau, tapi sabutnya berwarna putih agak pucat.
Nah, kelapa ijo asli, warna kulitnya tidak hanya hijau, bisa cokelat, kuning, oranye, tetapi memiliki sabut berwarna pink.
Dek Pan, sang tauke usaha Kelapa Bakar Kutaraja mengatakan bahwa banyak manfaat dari kelapa bakar, di antaranya meningkatkan daya tahan tubuh, mengatasi masuk angin, mengatasi diabetes, mengatasi batu ginjal, membersihkan racun dalam tubuh, asam urat, mengatasi sakit pinggang, dan anticorona.
Seorang dokter lulusan program pendidikan dokter spesialis gizi klinik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr Juwalita Surapsari MGizi, SpGK mengatakan bahwa kandungan nutrisi pada air kelapa bisa meningkatkan imunitas.
Ia memaparkan mengenai kandungan nutrisi yang terdapat pada air kelapa.
Secara macronutrien, maka sebagian besar bentuknya adalah karbohidrat.
Kelapa 94 persen terdiri atas air, 5 persen karbohidrat dalam bentuk glukosa dan fruktosa, 0,02 persen protein, dan sebagian kecil sekali lemak.
Dari sisi mikronutrien, kandungan yang sangat menonjol pada air kelapa adalah vitamin B, yaitu B1, B2, B3, B5, B6, B7, dan B9.
“Kita tahu B9 itu kita kenal sebagai folat. Ternyata vitamin B, terutama B6 dan folat memang sangat berperan pada sistem imun secara keseluruhan.”
Vitamin B6 memiliki banyak manfaat bagi sistem imun.
Kemungkinan besar, orang yang mengonsumsi air kelapa mendapat manfaat dari support vitamin yang ada di dalamnya, jadi konsumsi air kelapa bisa membantu memenuhi kebutuhan vitamin B.
Vitamin B sendiri memang banyak terlibat dalam seluruh proses enzimatik di dalam tubuh sehingga reaksi kimia pada tubuh banyak didukung oleh vitamin B.
Selain itu, air kelapa juga memiliki kadar elektrolit yang cukup tinggi, karena mengandung kalium dan magnesium.
Kedua unsur tersebut ini sangat baik untuk mengontrol tekanan darah dan kesehatan jantung.
Ini berarti membantu mencegah munculnya penyakit penyerta (komorbid) saat seseorang terpapar Covid-19.
Air kelapa bisa memberi sugesti positif pada orang yang mengonsumsinya.
Semua yang sifatnya sugesti positif terhadap tubuh kita bisa membawa dampak yang baik pula untuk tubuh.
Kebiasaan baru mengonsumsi air kelapa merupakan hal positif.
Banyak sekali manfaat dari alam yang sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk kesehatan manusia.
Saat saya hendak berangkat pulang, Munawar dan teman-temannya mengharapkan kepada masyarakat Aceh selama pandemi Covid-19 tetap menjaga protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah agar dapat memutuskan mata rantai Covid-19.
Perbanyak minum air putih hangat sehingga bisa memperlancar proses pencernaan dan mengatur suhu tubuh terlebih di saat kita terserang demam panas.