opini

Potensi Antidiabetes dari Secangkir Kopi

secangkir kopi, jika diminum dengan cara yang benar, juga punya potensi membantu melawan salah satu penyakit

Editor: mufti
IST
Prof Dr Yusni Johan M Kes AIF, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 

Prof Dr Yusni Johan M Kes AIF, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

BAGI masyarakat Aceh, kopi bukan hanya minuman. Kopi sudah menjadi bagian dari identitas orang Aceh. Dari warung kopi di sudut desa hingga kafe modern di tengah kota, obrolan hangat ditemani aroma kopi hitam yang khas. Namun, di balik nikmatnya seduhan kopi, jika dinikmati dengan cara yang tepat, tersimpan potensi mendukung gaya hidup sehat untuk mencegah diabetes. Bukan sebagai obat, tetapi sebagai pendamping kebiasaan hidup yang lebih baik.

Tahukah Anda bahwa secangkir kopi, jika diminum dengan cara yang benar, juga punya potensi membantu melawan salah satu penyakit paling berbahaya di dunia: diabetes?

Ancaman terbesar

Saat ini, diabetes menjadi penyakit yang sangat ditakuti di seluruh dunia. Menurut Federasi Diabetes Internasional (IDF), Indonesia menduduki peringkat ke-5 dunia dalam jumlah penderita diabetes. Negara dengan penderita diabetes terbanyak adalah Tiongkok, disusul India, Pakistan, Amerika Serikat, dan Indonesia di posisi kelima. Data terbaru memperkirakan, pada tahun 2024 sekitar 11,3 persen atau 20,4 juta orang dewasa di Indonesia hidup dengan diabetes, dan banyak yang bahkan tidak sadar mereka menderita penyakit ini.
Data Riset Kesehatan Dasar menunjukkan bahwa Aceh juga masuk peringkat 5 besar provinsi dengan jumlah penderita diabetes tertinggi di Indonesia, setelah Gorontalo, Sulawesi Utara, Banten dan Jawa Timur. Artinya, orang Aceh juga harus mulai waspada. Gaya hidup tidak sehat, jarang olahraga, dan kebiasaan makan dan minum manis tanpa kontrol menjadi penyebab utamanya.

Sebagai salah satu peneliti manfaat kopi terhadap kesehatan, pada tahun 2022 saya meneliti bagaimana secangkir kopi bisa memberi sedikit harapan untuk membantu mengontrol gula darah. Penelitian saya yang dimuat di jurnal internasional Pharmacia menemukan bahwa minum kopi hitam tanpa gula dapat menurunkan kadar gula darah dan kortisol (hormon stres) pada perempuan sehat.

Mengapa ini penting? Karena hormon kortisol berperan besar dalam menaikkan gula darah. Saat kita stres atau kelelahan, tubuh memproduksi lebih banyak kortisol. Hormon ini membuat hati melepaskan lebih banyak gula ke darah supaya kita punya “tenaga tambahan”. Masalahnya, jika kadar kortisol terus tinggi, gula darah juga akan terus tinggi. Inilah yang perlahan bisa memicu diabetes.

Hasil penelitian saya menunjukkan bahwa secangkir kopi hitam berpotensi membantu menurunkan kadar kortisol. Di samping itu, mekanisme pengendalian gula darah terjadi melalui jalur peningkatan hormon glukagon-like peptide-1 (GLP-1), kandungan antioksidan, dan efek anti inflamasi dari kopi.

Rahasia kopi

Konsumsi kopi hitam tanpa gula berkontribusi meningkatkan sekresi hormon GLP-1 yang berperan merangsang sel beta pankreas menghasilkan insulin. Selain itu, kandungan antioksidan alami dalam kopi membantu menjaga fungsi sel beta tetap optimal dan melindungi dari stres oksidatif. Sifat antiinflamasi kopi juga mendukung peningkatan sensitivitas insulin, sehingga secara keseluruhan berpotensi membantu pengendalian kadar glukosa darah pada individu sehat maupun penderita diabetes.

Selain kafein, kopi mengandung berbagai senyawa bermanfaat, salah satunya adalah asam klorogenat (CGA).
Dalam satu cangkir kopi, terkandung sekitar 35–100 miligram CGA. CGA ini punya kemampuan untuk menghambat penyerapan gula di usus dan menekan pelepasan gula oleh hati. Jadi, gula darah tidak cepat naik setelah kita makan. Selain CGA, kopi juga mengandung trigonelin dan polifenol. Zat-zat ini bisa membantu tubuh menyerap gula dengan lebih baik, mengurangi penumpukan gula di darah, dan bahkan bekerja sebagai antioksidan untuk melawan radikal bebas yang bisa merusak sel tubuh.

Tak hanya itu, kopi juga punya serat larut, meskipun sedikit. Serat ini membantu saluran cerna bekerja lebih baik dan memperlambat penyerapan gula di usus. Dengan begitu, lonjakan gula darah bisa dicegah.

Cara minum kopi

Manfaat ini hanya bisa diperoleh jika kopi dinikmati tanpa gula. Sayangnya, kebiasaan orang Aceh masih banyak yang suka menambahkan gula pasir, susu kental manis, atau pemanis lain ke dalam kopi. Inilah yang membuat kopi yang seharusnya baik justru menjadi pemicu diabetes.

Jadi, kalau mau dapat manfaatnya, biasakanlah minum kopi tanpa gula. Nikmati rasa asli kopi. Kalau belum terbiasa, coba kurangi gula sedikit demi sedikit, sampai lidah terbiasa dengan rasa pahit alami kopi. Percayalah, kopi punya rasa yang lembut dan aroma wangi yang tetap enak meski tanpa gula.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved