Berita Aceh Tamiang
Bertahan Hidup di Masa Pandemi Covid-19, Nenek di Aceh Tamiang Bekerja Sebagai Buruh Batu Bata
Waginah, nenek 71 tahun di Payaraja, Bandamulia, Aceh Tamiang tidak ada pilihan lagi selain menjadi buruh pembuat batu bata
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS/RAHMAD WIGUNA
Jumila (kiri) saat menyusun batu bata dengan disaksikan ibunya, Waginah. Dua perempuan ini memilih menjadi buruh pembuat batu bata untuk bertahan hidup selama pandemi Covid-19.
“Cuma lepas untuk makan, karena kami di sini ada tiga keluarga, semuanya saudara,” kata Jumila.
Berdasarkan sepengetahuannya, orderan batu bata tidak terpengaruh dengan wabah Covid-19 karena sebelumnya mereka juga diminta mencetak 2000 batu bata per hari.
Hanya saja kata dia, selama pandemic Covid-19 ini penghasilan dari membuat batu bata sering tidak cukup memenuhi kebutuhan keluarga.
“Ya bisa dibilang tidak cukup, tinggal bagaimana ngatur-ngatur pengeluaran,” ujarnya. (*)
Baca juga: Harga Emas di Lhokseumawe Hari Ini, Berikut Harga Emas Per Mayam dan Harga Emas Per Gram
Rekomendasi untuk Anda