Berita Aceh Barat
Anggota DPRK Aceh Barat : Polisi Harus Ungkap Tuntas Kasus Tabrakan Kapal Nelayan
DPRK Aceh Barat meminta pihak kepolisian Polda Aceh untuk segera mengungkap tuntas kasus penabrakan kapal nelayan di perairan laut Aceh Barat
Penulis: Sadul Bahri | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Sa'dul Bahri | Aceh Barat
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – DPRK Aceh Barat meminta pihak kepolisian Polda Aceh untuk segera mengungkap tuntas kasus penabrakan kapal nelayan di perairan laut Aceh Barat yang terjadi pada Senin (9/8/2021) lalu.
Insiden tabrakan tersebut telah menyebabkan kapal nelayan hancur dan tenggelam serta nyaris kehilangan nyawa di laut.
“Kita berharap polisi dapat menuntaskan kasus tabrakan kapal nelayan di laut Aceh Barat, sebagaimana pengakuan korban, bahwa kapal mereka jelas ditabrak oleh kapal raksasa yang keluar dari arah Meulaboh menuju arah India,” kata Anggota DPRK Aceh Barat, Abu Bakar kepada Serambinews.com, Minggu (22/8/2021).
Ia menambahkan, nelayan yang dirugikan dalam insiden tersebut sudah mengalami kerugian hingga ratusan juta, sehingga masalah tersebut tentu tidak bisa didiamkan begitu saja.
Baca juga: Kisah Nelayan Aceh Barat Ditabrak Kapal Pengangkut Barang, Mengapung di Atas Fiber Hingga Selamat
“Jika mereka tewas dalam insiden itu tentu akan dianggap sebagai kecelakaan bisa, namun peristiwa itu jelas akibat dihantam oleh kapal besar yang patut untuk diungkap milik siapa,” harap Abu Bakar.
Dikatakannya, masalah tersebut diminta semua pihak terkait untuk transparan dalam kasus tersebut, sehingga jangan sempat para nelayan yang menjadi korban dirugikan dalam kasus itu.

Dua nelayan yang sedang menjangkar akibat angin kencang jelas ditabrak oleh kapal besar saat itu, namun hanya saja nelayan tidak mengetahui apa nama serta pemilik kapal besar tersebut.
Keberadaan kapal nelayan saat itu berada arah barat laut, dengan posisi boat men jangkar, dan kapal tersebut ditabrak di posisi menyamping tiga kali benturan, sehingga tenggelam karena bodi kapal hancur, sebagaimana yang sudah dijelaskan oleh korban.
Baca juga: Korban Tabrakan Kapal di Laut Bantah Pernyataan Syahbandar Meulaboh
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Nurullah (48) sebagai Kapten Kapal warga Desa Pasi Mesjid, Kecamatan Meureubo.
Saat kejadian ia bersama dengan rekannya Nazaruddin (48) warga Desa Ujong Baroh, Kecamatan Johan Pahlawan yang saat itu sebagai ABK KM Dek Rita sedang beristirahat di dalam kapal tersebut untuk menunggu hingga redanya angin yang begitu kencang pada malam itu dimana lampu dan GPS tetap mereka dihidupkan.
Maka saat beristirahat itulah kapal nelayan ditabrak oleh kapal raksasa, dan kondisi tersebut terjatuh dan berhamburan ke laut setelah benturan yang ketiga kali.
Dalam kondisi panik dan sekarat pada malam itu, piha nelayan mengaku dengan jelas melihat kapal besar yang menghantam kapal mereka.
Baca juga: Suami Cari Nafkah di Malaysia, Wanita asal Pidie Rayakan Ultah Mantan Pacar Dalam Hotel di Peunayong
Namun hanya saja mereka tidak mengetahui apa nama kapal tersebut yang saat itu sedang keluar dari Meulaboh menuju arah India.
Dalam insiden tersebut dua nelayan di dalamnya berhasil menyelamatkan diri di atas fiber ikan yang masih tersangkut di bangkai kapal mereka yang sudah mengalami kerusakan berat.
Berbekal fiber tersebut mereka selamat, dan pada siang hari sekitar pukul 11.00 WIB mereka ditolong salah satu nelayan yang melintas di daerah tersebut.(*)
Baca juga: Pengamat Sebut Jokowi Lebih Percaya Elit Golkar Tangani Pandemi Setelah Eks Mensos Korupsi Bansos