Berita Abdya

Konsisi MIS Tangan-Tangan Memprihatinkan, RKB Hanya Separuh Berdinding Separuh

Pihak sekolah terpaksa mamasang jaring untuk mengamankan siswa dari terpaan angin serta terik matahari saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. 

Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Taufik Hidayat
Serambinews.com
Sejumlah siswa belajar di RKB MIS Gampong Kuta Bak Drien, Kecamatan Tangan-Tangan, Abdya yang terbuat dari tripleks. 

Laporan Rahmat Saputra | Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Ruang kelas belajar (RKB) Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Gampong Kuta Bak Drien, Kecamatan Tangan-Tangan, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) memprihatinkan.

Pasalnya, sejumlah dinding RKB di MIS tersebut masih berdinding triplek. 

Lebih parahnya lagi, pada bagian atas, pihak sekolah terpaksa mamasang jaring untuk mengamankan siswa dari terpaan angin serta terik matahari saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. 

Dengan kondisi yang serba terbatas itu, puluhan  siswa harus rela duduk di bangku dengan ruang kelas hanya ditutupi beberapa lembar triplek ditambah jaring.

Ironisnya, ruang kelas dengan dinding dari triplek dan jaring itu terkadang membuat suasana belajar mengajar tidak nyaman apabila turun hujan. Cipratan air hujan akan membasahi ruang kelas hingga buku belajar milik siswa. 

Kepala MIS Tangan-Tangan, Tgk Nyak Umar mengaku kondisi seperti itu sudah sepuluh tahun lebih dirasakan oleh siswa yang mengenyam ilmu Agama Islam di madrasah tersebut. 

Baca juga: Jelang Berangkat ke Jakarta, Persiraja Gelar Doa Bersama dan Santuni Yatim di Stadion Lampineung

Baca juga: Jelang Liga 2, Persis Solo Pinjamkan Eks Bintang Persiraja Zamrony, Kembali Reuni di PSPS Riau

Bahkan, dengan jumlah tenaga pendidik sebanyak delapan orang, MIS Tangan-Tangan telah meluluskan empat alumni termasuk ditahun 2021.

“Kami hanya bisa berdoa dan berusaha agar madrasah yang telah berdiri sejak tahun 2011 ini, bisa segera mendapatkan bangunan baru yang lebih layak dan nyaman agar minat belajar lebih meningkat,” ujarnya.

Meski kami hanya berteduh di bangunan sederhana seperti ini, namun antusias siswa juga tidak berkurang. Sebab, dukungan wali siswa di Gampong Kuta Bak Drien sangat tinggi.

“Alhamdulillah, bangunan yang terangkai dari kayu dan triplek ini merupakan partisipasi dari warga Kuta Bak Drien,” sebutnya.

Selain dari swadaya masyarakat, katanya, partisipasi dari pemerintah gampong setempat pada masa itu, juga telah menyumbangkan dua unit bangunan toilet untuk mendukung keperluan sarana madrasah tersebut.

Baca juga: Kasus Virus Corona Uni Emirat Arab Turun Dibawah 1.000 Orang Untuk Pertama Kali Tahun Ini

Baca juga: Usai Tanda Tangani Kontrak, Mantan Pemain Persiraja Luis Irsandi Langsung Latihan Bersama PSMS Medan

Ditambahkan, lokasi berdirinya bangunan madrasah ini merupakan tanah pemberian dari Pemkab Abdya dengan luas sekitar 5.993 meter persegi dimasa pemerintahan Akmal Ibrahim periode pertama menjabat sebagai Bupati Abdya. 

“Pada saat awal mula berdiri madrasah, memang sudah ada dua ruang kelas semi permanen dengan kondisi yang terlihat masih belum siap sempurna,” ungkapnya.

Ia mengaku, persoalan tersebut sudah beberapa kali diusulkan kepada instansi terkait, namun belum juga ada jawaban untuk pembangunan RKB.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved