Bos Yakuza Jepang Divonis Hukuman Mati, Inilah 4 Kasus Pembunuhan yang Menyeret Satoru Nomura
Satoru Nomura (74) divonis hukuman mati oleh Hakim Ketua Tsutomu Adachi di Pengadilan Distrik Fukuoka 24 Agustus 2021 jam 16.00 waktu Jepang.
Pada Januari 2013, seorang perawat ditikam.
Sebuah kasus lucu hanya gara-gara "perawatan" bagian sensitif bos Yakuza itu oleh seorang perawat tidak memuaskan.
Seorang perawat wanita ditikam di kepala di jalan di Hakata-ku, Fukuoka.
Perawat bertanggung jawab atas operasi pembesaran dan penghilangan rambut lokal (bagian sensitif) Nomura.
Satoru Nomura (74), presiden tertinggi Kudo-kai (Kota Kitakyushu). (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)
Mei 2014, kasus cedera penusukan kepada dokter gigi
Di tempat parkir di Kokurakita-ku, Kitakyushu, seorang dokter gigi pria ditikam di kaki dan perutnya.
Fokus sidang adalah ada atau tidaknya instruksi dari atas.
"Persidangan dimulai pada 19 Oktober 2020. Tetapi kedua terdakwa secara konsisten membantah tuduhan itu. Tidak pernah terdengar hukuman mati dijatuhkan kepada pimpinan organisasi gangster," kata seorang reporter pengadilan surat kabar Jepang.
"Kudokai" telah terlibat dalam banyak insiden kekerasan selain empat insiden ini.
Pada Januari 2012, majalah Friday mewawancarai seseorang yang akrab dengan horor "Kudokai".
Tadayoshi Ueno (70 tahun), mantan ketua Koperasi Perikanan Kitakyushu, adalah adik dari korban kasus tersebut di atas.
Berikut kesaksian Ueno kepada majalah Friday yang dimuat Jumat (27/8/2021). Wawancara dilakukan Januari 2012.
Baca juga: Kesaksian Yoshinobu Onoe, Polisi Penghancur Yakuza Paling Berbahaya di Jepang
"Kakakku ditembak mati di pusat Kota Kokura. Sepertinya dia ditembak dari jarak dekat. Setelah kematian kakakku, ketika aku mengambil alih ketua serikat, aku mendapat banyak telepon ancaman dari mereka orang Kudokai."
"Tujuannya adalah proyek publik yang mau mereka rebut kembali Hibiki Nada (wilayah laut lepas Wakamatsu-ku, Kota Kitakyushu). Mereka gigih, berkata, "Biarkan saya berpartisipasi dalam proyek ini." Saya tidak punya telinga untuk bertanya, "Jangan lakukan itu".