Update Corona di Aceh
17 Orang Positif Terinfeksi Virus Corona Varian Delta di Aceh, Diperkirakan Pemicu Tinggi Kematian
Faktor ini pula yang diperkirakan memicu tingginya angka kematian di Aceh belakangan ini di kalangan pasien Covid-19.
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Mursal Ismail
"Artinya, kalau diambil dan diperiksa sampel setelah itu, katakanlah mulai medio Juli hingga minggu terakhir Agustus ini, diperkirakan varian Delta yang terdeteksi di seluruh Aceh bisa-bisa jauh lebih banyak lagi," kata Hanif.
Sampel yang terkonfirmasi positif varian Delta tersebut berasal dari Banda Aceh, Aceh Besar, Bireuen, Aceh Selatan, Aceh Tamiang, Gayo Lues hingga Aceh Tenggara.
Mulai maraknya persebaran varian Delta di Aceh diperkirakan Hanif berkorelasi dengan tingginya angka kematian pasien Covid di Aceh belakangan ini.
Baca juga: Hati-hati, Varian Delta Juga Serang Anak-anak
"Diperkirakan, yang bikin banyak kasus Covid-19 dan pasien Covid yang meninggal belakang ini di Aceh disebabkan varian Delta ini," kata Hanif.
Ia mengimbau kalangan medis dan masyarakat luas di Aceh agar benar-benar meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya Covid yang varian Delta-nya ternyata sudah banyak menginfeksi pasien di Aceh.
"Patuhi protokol kesehatan dan jangan lengah. Ancaman varian Delta di Aceh semakin nyata.
Tetap penting memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir meski kita telah divaksinasi," ujar Hanif.
Bahaya varian Delta
Studi terkait Covid-19 yang dilakukan di India, Amerika, dan Finlandia belum lama ini menunjukkan bahwa dalam kasus infeksi terobosan (infeksi ulang), Covid-19 varian Delta mampu tumbuh di hidung orang yang divaksinasi pada tingkat yang sama seolah-olah mereka belum divaksinasi sama sekali.
Baca juga: Gawat! Covid-19 Varian Delta Menyebar di Aceh, Sudah Ditemukan 11 Kasus
Virus corona yang tumbuh di hidung itu sama menularnya dengan orang yang tidak divaksinasi. Artinya, orang yang divaksinasi dapat menularkan Covid dan menginfeksi orang lain.
Menurut laporan National Geographic, studi yang dilakukan di rumah sakit di India; Provincetown, Massachusetts; serta Finlandia juga telah menunjukkan bahwa setelah infeksi terobosan varian Delta, mungkin ada tingkat virus yang tinggi di hidung orang baik mereka yang sudah divaksinasi maupun yang belum.
Infeksi terobosan atau infeksi ulang adalah infeksi Covid yang dapat terjadi meski seorang individu telah divaksinasi atau pernah terinfeksi sebelumnya.
“Kami yang pertama menunjukkan, sejauh yang saya ketahui, bahwa varian yang menular dapat dibiakkan dari infeksi orang yang divaksinasi lengkap,” kata Kasen Riemersma, ahli virologi di University of Wisconsin, Amerika Serikat yang merupakan salah satu penulis penelitian.
“Infeksi varian Delta kerap ditemukan setelah vaksinasi dibandingkan dengan varian non-Delta, karena varian ini sangat menular dan menghindari respons imun," tambah Ravindra Gupta, ahli mikrobiologi di University of Cambridge.
Baca juga: Untuk Lawan Varian Delta, Riset Tunjukkan Vaksin Moderna Lebih Baik ketimbang Pfizer
Laboratorium Gupta adalah salah satu yang pertama mendokumentasikan bahwa petugas kesehatan yang divaksinasi lengkap dapat terinfeksi Delta dan memiliki virus tingkat tinggi di hidung mereka.