Berita Lhokseumawe

Pertamina dan Pelindo belum Modali KEK Arun, Baru PIM & PLN yang Sudah Berkontribusi Rp 3,3 Triliun

Kedua perusahaan BUMN itu, yakni PT Pertamina dan PT Pelindo hingga kini belum menyertakan modal ke PT Patriot  Nusantara Aceh sebagai Badan Usaha Pem

Penulis: Herianto | Editor: Mursal Ismail
Eks kilang Arun NGL Co, salah satu landskap Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe 

Sampai kini, kata Marthunis, terkait soal pengurusan perizinan di KEK Arun, yang merupkan fungsi dari Administratur UPTD DPMTPSP Aceh, belum ada pihak yang mengeluhkannya dan masih berjalan lancar.

Namun begitu, kata Marthunis, belum ada investor baru yang masuk saat ini ke KEK Arun, sehingga sebabnya bisa jadi karena pelayanan promosi dan rekomendasi belum optimal dilaksanakan.

Berdasarkan hal tersebut, Marthunis menyarakan, optimalisasi promosi dan rekomendasi KEK Arun perlu dilakukan melalui revitalisasi BUPP KEK Arun Lhokseumawe, yaitu PT Patriot Nusantara Aceh (Patriot).

Selanjutnya, konsorsium pendiri PT Patrio Nusantara Aceh, yang terdiri atas PT PIM, PT Pembangunan Aceh (PEMA), diharapkan dapat mengambi langkah-langkah  strategis  dalam revitalisasi PT Patriot.

Tanggapan DPRA

Dikonfirmasi Serambinews.com secara terpisah, Ketua Komisi II DPRA, Irpannusir, mengatakan terkait belum berkontribusinya PT Pertamina dan PT Pelindo sebagai  konsorsium pengusul KEK Arun Lhokseumawe, pihaknya akan mempertanyakan hal itu ke Dirut dua perusahaan BUMN ini.  

"PT Pertamina dan PT Pelindo merupakan BUMN yang cukup baik, tapi kenapa mereka belum merealisasikan rencana investasinya di KEK Arun.

Padahal, prasarana dan sarana pendukang untuk berinvestasi di KEK Arun, sangat memadai, itu yang akan kami pertanyakan," kata Irpannusir.

Irpannusir mengatakan PT Pertamina sejatinya membangun berbagai jenis pabrik pengolahan gas dan minyak serta ikutannya, seperti minyak refeneri. 

Begitu juga PT Pelindo menjadikan pelabuhan laut yang ada di KEK Arun, sebagai Pelabuhan Ekspor CPO dari Aceh dan lainnya.

“Jika ini dilakukan, maka KEK Arun akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru, bisa menyerap puluhan ribu tenaga kerja lulusan SMK dan S1, S2 dan S3 dari berbagai Perguruan Tinggi di Aceh.

Bahkan bisa seperti zaman kejayaan migas Aceh tahun 1977 – 2010 lalu,” tutur Irpannusir. (*)  

      

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved