Berita Pidie Jaya

Belasan Siswa SMA di Pijay Diduga ‘Kungfu’ Adik Kelas hingga Muntah-muntah, Begini Tanggapan Disdik

Pasalnya, belasan siswa kelas III salah satu SMUN di Pijay dilaporkan menganiaya 12 adik kelas II pada Sabtu (28/8/2021) sekira pukul 24.00 WIB.

Penulis: Idris Ismail | Editor: Saifullah
FOR SERAMBINEWS.COM
Kepala Cabdisdik Aceh Wilayah Pidie dan Pidie Jaya, Razali, MPd menjelaskan, kasus kekerasan senior terhadap adik kelasnya di salah sat SMUN di Pidie Jaya akan diselesaikan secara kekeluargaan. 

Laporan Idris Ismail I Pidie Jaya 

SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Kabar tidak sedap menerpa dunia pendidikan di Pidie Jaya (Pijay).

Pasalnya, belasan siswa kelas III salah satu SMUN di Pijay dilaporkan menganiaya 12 adik kelas II pada Sabtu (28/8/2021) sekira pukul 24.00 WIB.

Peristiwa miris ini secara perlahan-lahan terkuak ke permukaan dan diketahui publik, sejak Senin (30/8/2021) lalu.

Info awal bermula dari orang tua siswa yang menjadi sasaran kekerasan seniornya sehingga berita pun menyebar dari mulut-mulut hingga ke kalangan media.

Dari penjajakan informasi yang diperoleh Serambinews.com, sejak Selasa (31/8/2021) hingga Rabu (1/9/2021), terungkap kekerasan atau penganiayaan yang dilakukan siswa senior (kelas III) SMUN di Pijay itu terjadi persis pada Sabtu (28/8/2021) malam, persisnya pukul 24.00 WIB. 

Para siswa kelas II yang bermukim di penginapan sekolah di atas perbukitan Gampong Rungkom, Kecamatan Meureudu dibangunkan oleh para senior untuk menaiki bangunan lantai dua di kompleks sekolah tersebut.

Baca juga: Masuk Sekolah 13 Juli, Ini Langkah Cabdindik Aceh untuk Sekolah di Pidie dan Pidie Jaya

Baca juga: Harumkan Nama Sekolah, Siswa SMPIT Azkiya Diberi Penghargaan

Baca juga: Selamat, 6 Proposal Karya Siswa Madrasah Aceh Masuk 15 Besar Nasional Ajang MYRES, 2 MA & 4 MTs

Hanya berselang 15 menit kemudian, 12 siswa kelas II tersebut secara satu persatu 'dikungfu' oleh para seniornya pada sekujur tubuh.

Korban adik kelas II itu umumnya mengalami luka pada bagian kepala, bahu, perut, bahkan ada yang muntah-muntah.

"Kami juga diancam jika kejadian penganiayaan ini menyebar keluar (publik), akan diberikan tindakan lebih parah lagi," ungkap salah seorang siswa kelas II yang enggan dipublikasikan identitasnya.

Belakangan terungkap penganiayaan yang dilatarbelakangi gara-gara tidak menghargai senior itu tercium ke publik pasca para korban (diketahui 11 siswa kelas II) memilih kabur dari komplek sekolah dan pulang menemui orang tua.

Kepada orang tuanya, para korban mengungkapkan bahwa mereka mendapat perlakuan kasar secara membagi buta oleh para senior kelas.

Dampak insiden di pekan terakhir Agustus itu, empat korban mengalami gangguan pada saraf dan muntah-muntah.

Baca juga: Warga Pijay Beli Ribuan Paket Sembako di Pasar Murah, Kepala Dinas: Animo Masyarakat Sangat Tinggi

Baca juga: Dinas Pendidikan Aceh Melalui Cabdindik Pidie dan Pijay Sumbang Darah 68 Kantong

Baca juga: Dinilai Kreatif dan Inovatif, Tiga Madrasah di Pijay Terpilih Jadi Pilot Project di Aceh

Hal ini sebagaimana hasil rotgent para siswa di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pidie Jaya

Tanggapan dinas

Terkait kasus ini, Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdindik) Aceh wilayah Pidie dan Pijay, Razali, MPd secara terpisah kepada Serambinews.com,  Rabu (1/9/2021), mengatakan, peristiwa kekerasan antara siswa kelas III dengan kelas II di SMUN Unggul Pijay akan segera diselesaikan secara kekeluargaan.

"Semua pihak, baik siswa, wali siswa dan juga pihak sekolah serta komite sekolah akan dipanggil untuk duduk bersama guna dikaji pangkal persoalan utama hingga terjadi peristiwa yang tidak diharapkan itu (penganiayaan),"ujarnya.

Sebelumnya, pihak Cabdindik Aceh telah meminta agar kepala sekolah untuk melakukan mediasi dengan pihak orang tua wali siswa serta dengan pihak komite sekolah.

"Hari ini (Rabu, 1 September), juga saya mesti menuntaskan masalah ini, apalagi persoalan ini menjadi tanggung jawab bersama," ujarnya.

Baca juga: Ini Jadwal dan Lokasi Pasar Murah di Pidie Jaya, Digelar Disperindagkop Pijay di 4 Kecamatan

Baca juga: Krueng Meureudu dan Beuracan di Pijay Rawan Picu Bencana, BNPB Turun ke Lapangan Lakukan Verifikasi

Baca juga: Wakil Bupati Pijay Raih Gelar Doktor Di Unmer Malang Dengan Nilai Sangat Memuaskan

Ekses dari kejadian itu, proses belajar mengajar (PBM) khususnya bagi siswa kelas III untuk sementara waktu dilakukan secara daring hingga menunggu penyelesaian masalah.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved