Internasional

Jaminan Taliban Belum Mampu Hilangkan Keraguan Warga Afghanistan

Taliban telah bersumpah untuk membentuk pemerintahan yang mencakup semuanya. Termasuk menghormati hak-hak perempuan, memaafkan yang memerangi mereka,

Editor: M Nur Pakar
AFP/Hoshang Hashimi
Sejumlah wanita berjalan di area pasar yang tampak sepi pembeli di Kabul, Afghanistan, Rabu (1/9/2021) 

"Kami percaya hak minoritas tidak akan diberikan oleh Taliban.”

Situasinya juga halus dan bermasalah bagi jurnalis Afghanistan, dengan 72 orang tewas di masa lalu.

Sehingga, puluhan orang ingin melarikan diri dengan cara apapun, dengan bantuan penyelundup.

Mumtaz Haidari (55) seorang aktivis hak media, mengatakan:

“Tidak ada yang akan tinggal di sini."

"Kami tahu, pintu masuk kami tertutup."

"Tidak ada harapan, jadi kami mencari alternatif untuk melarikan diri."

"Bahkan melalui darat untuk menjadi imigran di negara tetangga.”

Baca juga: Taliban Telah Janjikan Amnesti, Warga Tetap Ingin Pergi dari Afghanistan

Sedangkan Taliban mengatakan tetap berkomitmen untuk mengizinkan warga Afghanistan dengan dokumen yang sah untuk bepergian ke luar negeri.

Tetapi mendesak mereka untuk tinggal dan bekerja untuk pembangunan negara.

Namun, para ahli mengatakan beberapa hari ke depan akan menjadi ujian sejati bagi para penguasa baru Afghanistan.

Abdul Waheed Farzayee (34) seorang analis politik yang berbasis di Kabul, mengatakan hari ini adalah hari pertama Afghanistan tanpa kehadiran pasukan asing.

"Kami berharap Taliban akan memenuhi komitmen mereka yang diberikan kepada warga Afghanistan,” ujarnya.

Dia menambahkan kepergian AS dari Afghanistan adalah kenyataan.

Sehingga, Taliban perlu membentuk pemerintahan baru dengan kehadiran semua pemain politik di negara itu.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved