Kenangan Sakum Nugroho, Semusim Bersama Persiraja, Usai Promosi ke Divisi Utama Langsung Pensiun
Sebagaimana diketahui, Sakum Nugroho juga mampu mengantarkan PSMS juara Perserikatan tahun 1983 dan 1985.
Penulis: Imran Thayib | Editor: Imran Thayib
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Stadion Mandala Krida Yogyakarta menjadi saksi perjalanan sejarah panjang Persiraja di blantika sepakbola nasional.
Di sana, Lantak Laju kembali promosi ke divisi utama pada musim 1991/1992 dari divisi I.
Selain Persiraja, terdapat PS Bengkulu, PSIM Yogyakarta, dan PSIR Rembang yang kembali ke kompetisi tertinggi di Tanah Air saat itu.
Salah satu bintang ketika itu bernama Sakum Nugroho.
Pemain asal Medan tersebut memiliki peran penting dalam tim yang dilatih Parlin Siagian.
Sebagaimana diketahui, Sakum Nugroho juga mampu mengantarkan PSMS juara Perserikatan tahun 1983 dan 1985.
Kemudian, Sakum juga ikut andil saat tim sepakbola Sumatera Utara merebut medali emas pada PON 1985.
“Setelah pensiun dari PSMS, Sakum pindah tugas ke Lhokseumawe. Saat itu, dia berkerja di sebuah bank,” cerita mantan pemain Persiraja, Anwar dan Dahlan Jalil kepada Serambinews, Sabtu (4/9/2021) malam.
Baca juga: Mantan Pemain Persiraja Sakum Nugroho Meninggal, Sang Bintang yang Mewakafkan Diri untuk Umat
Baca juga: Hadapi PS Slemen Pekan Depan, Striker Persiraja Banda Aceh Paulo Henrique Bicara Tentang Tim Lawan
Baca juga: Penalti jadi Petaka Kekalahan Persiraja atas Bhayangkara FC 1-2, Pelatih: Kita Nggak Lucky Saja
Baca juga: Persiraja Tanding Malam Ini, Eks Bek Tengah Persiraja Tri Rahmad Priadi Beri Semangat: Lantak Laju!
Saat itu, Ketua Umum Persiraja, H Iskandar Husein turun langsung untuk mengurus proses perpindahan Sakum dari Lhokseumawe ke Banda Aceh.
Bergabungnya mantan pemain timnas Indonesia era 80-an, membuat kekuatan Persiraja semakin tangguh dan solid.
“Sebagai gelandang bertahan, dia benar-benar kuat di lini tengah terutama saat menghadang serangan lawan,” kenang rekan Sakum di lini tengah, Anwar.
Dahlan Jalil mengungkapkan, kemampuan yang dimiliki Sakum benar-benar di atas rata-rata.
“Bila sudah mampu merebut bola, dia langsung memberikan umpan akurat buat saya dan A Gamal,” cerita ayah tiga putra itu.
Di bawah asuhan Parlin Siagian, Persiraja tampil dengan formasi 4-4-1-1.
Kala itu, ciri khas permainan Lantak ngotot, cepat, keras dan agresif.