Luar Negeri
Kisah Pria Amerika Gabung Taliban karena Terkesima, Begini Kondisinya Saat Ditemukan oleh Pasukan AS
Tetapi pria yang kemudian diketahui sebagai John Walker Lindh dan berusia 20 tahun itu bukan berada di wilayah musuh.
SERAMBINEWS.COM - Tak lama setelah invasi Amerika ke Afghanistan pada tahun 2001, pasukan AS menemukan pemandangan yang mengejutkan.
Mereka menemukan seorang pria Amerika yang kurus kering di dalam kamp tawanan perang sekutu.
Tetapi pria yang kemudian diketahui sebagai John Walker Lindh dan berusia 20 tahun itu bukan berada di wilayah musuh.
Dia adalah seorang pejuang Taliban Amerika.
Secara keseluruhan, Lindh mengenyam pendidikan layaknya orang Amerika rata-rata.
Namun, ketika remaja lain mulai berpikir melanjutkan ke perguruan tinggi, Lindh menjadi semakin terpesona dengan Islam.
Siapa John Walker Lindh?
Dua puluh tahun sebelum teroris al-Qaeda menyerang pada 9/11, John Walker Lindh lahir di sebuah rumah sakit Washington DC.
Ia lahir pada 9 Februari 1981, dan dinamai berdasarkan penyanyi Beatles John Lennon dan Ketua Mahkamah Agung abad ke-19 John Marshall.
Lindh menghabiskan tahun-tahun awalnya di pinggiran kota Maryland bersama orang tuanya, Frank Lindh dan Marilyn Walker, dan dua saudara kandung.
Tapi ketika Lindh berusia 12, hidupnya tiba-tiba berubah setelah menonton film Malcolm X.
Dia terpesona oleh diskusi film tentang peziarah Muslim di Mekah dan ingin belajar lebih banyak tentang Islam.
Tahun demi tahun berlalu, eksplorasi Lindh terhadap Islam semakin dalam.
Segera, dia mulai menumbuhkan janggut, mengenakan jubah dan peci, dan meminta teman serta keluarganya untuk memanggilnya Suleyman.
Pada usia 16 tahun, ia masuk Islam.

Baca juga: Ahmad Massoud Pemimpin Oposisi Ingin Negosiasi Damai, Taliban Minta Mereka Serahkan Diri atau Mati
Baca juga: Pasukan Khusus Taliban Bubarkan Demonstran Wanita, Lepaskan Tembakan ke Udara