Internasional
Pasukan Khusus Taliban Bubarkan Demonstran Wanita, Lepaskan Tembakan ke Udara
Pasukan Khusus Taliban menembakkan senjata ke udara secara tiba-tiba untuk menakutkan protes terbaru di ibu kota oleh para wanita Afghanistan.
SERAMBINEWS.COM, KABUL - Pasukan Khusus Taliban menembakkan senjata ke udara secara tiba-tiba untuk menakutkan protes terbaru di ibu kota oleh para wanita Afghanistan.
Demonstrasi perempuan yang kedua dalam beberapa hari di Kabul dimulai dengan damai.
Demonstran meletakkan karangan bunga di luar Kementerian Pertahanan Afghanistan untuk menghormati tentara Afghanistan.
Mereka tewas dalam memerangi Taliban sebelum merebut istana presiden.
“Kami di sini untuk mendapatkan hak asasi manusia di Afghanistan,” kata pemrotes berusia 20 tahun Maryam Naiby.
“Saya mencintai negara saya dan saya akan selalu berada di sini," tambahnya.
Saat teriakan para pengunjuk rasa semakin keras, beberapa pejabat Taliban akan mengajukan pertanyaan untuk menanyakan apa yang ingin mereka katakan.
Baca juga: Mantan Presiden AS George W Bush Bela Keputusannya Kirim Pasukan ke Afghanistan
Diapit oleh sesama demonstran, Sudaba Kabiri, seorang mahasiswa berusia 24 tahun, mengatakan kepada teman bicaranya dari Taliban menginginkan hak mereka.
Pejabat Taliban meminjamkan perempuan akan hak-hak mereka tetapi perempuan, semua berusia awal 20-an tetap skeptis.
Ketika para demonstran mencapai istana kepresidenan, selusin pasukan khusus Taliban berlari ke arah yang tepat.
Menembak ke udara dan membuat para demonstran menembakkan diri.
Kabiri, yang berbicara kepada The Associated Press, Sabtu (4/9/2021) mengatakan mereka juga menembakkan gas air mata.
Taliban telah menjanjikan pemerintah yang inklusif dan pemerintahan Islam yang lebih moderat dibandingkan sebelumnya.
Tetapi banyak warga Afghanistan, terutama wanita, sangat skeptis dan takut akan kemunduran hak-hak yang diperoleh selama dua dekade terakhir. .
Selama dua minggu terakhir, para pejabat Taliban telah mengadakan pertemuan di antara mereka sendiri.
Baca juga: Taliban Pergi dari Pintu ke Pintu, Mantan Pasukan Khusus Afghanistan Sebut Pembunuhan Tak Berhenti