Pilih Maju Gubernur daripada Wali Nanggroe
SELAIN membahas soal dana otomi khusus (Otsus) dan kondisi Aceh saat ini, mantan Menteri Pertahanan GAM, Zakaria Saman
SELAIN membahas soal dana otomi khusus (Otsus) dan kondisi Aceh saat ini, mantan Menteri Pertahanan GAM, Zakaria Saman, juga menyatakan kesiapannya maju dalam Pilkada 2024 jika mendapat dukungan dari masyarakat Aceh.
“Bagi saya itu terserah kepada masyarakat Aceh. Kalau masyarakat bilang maju, saya maju, jika masyarakat bilang jangan, ya sudah (tidak akan maju). Tapi untuk maju sebagai calon kan butuh rencana dan persiapan. Hai apa yang mau direncanakan, sebab saya maju dari jalur independen, saya kan tidak ada partai ini partai itu,” ujarnya.
Lantas bagaimana dengan sosok wakilnya?
Terkait hal ini, pria yang akrab disapa Apa Karya ini mengatakan bahwa calon wakilnya Insya Allah juga sudah ada.
“Oo itu Insya Allah ada. Asai kana linto baro, dara baro syit ka tersedia (Kalau sudah ada calon pengantin pria, pengantin perempuan pasti sudah ada),” jawabnya.
Apa Karya mengatakan, jika Allah menghendaki dirinya menjadi gubernur Aceh, maka hal pertama yang akan dilakukannya adalah menyatukan kembali mantan kombatan dengan masyarakat Aceh.
“Karena kalau tidak (bersatu), mereka akan selalu berseteru, tidak sanggup kita pikirkan lagi,” tukasnya.
Saat ditanya ulang, apakah eks kombatan dan masyarakat sekarang tidak bersatu? Apa Karya menjawab “Siapa bilang bersatu, coba tunjuk tangan, saya mau melihat siapa yang berani mengatakannya. Mereka datang ke sini, ambil kursi duduk di sini (Apa Karya menunjuk beberapa kursi di pekarangan rumahnya) mempertanyakan kenapa nasib mereka seperti ini. Saya jawab begini nak, dulu kamu salah pilih, ka meuchokolo, hehe (Apa Karya tertawa terkekeh).
Berikutnya tentang Milad GAM pada 4 Desember 2021 nanti, Apa Karya mengimbau kepada masyarakat Aceh agar duduk di masjid, meunasah, atau rumah.
“Panjatkan doa, waqul jaa-al haqqu wazahaqal baathilu innal baathila kaana zahuuqa, ya Allah ya Tuhanku, apapun yang telah salah hancurkanlah semua ya Allah, yang tidak salah kami mohon diperbaiki. berdoalah kepada Allah dan berdoa untuk para syuhada yang sudah mendahului,” pesannya.
Terakhir ketika disinggung tentang kesediaanya menjadi Wali Nanggroe, Apa Karya dengan tegas menjawab tidak.
“Saya kalau untuk Wali Nanggroe enggak mau,” jawabnya.
“Begini, saya sudah jadi Wali Nanggroe haiyya sambil pukul-pukul dada (Apa Karya menggerakkan tangannya memukul mukul dada), lalu orang-orang datang mencium tangan, tangannya bau terasi, apa sudah cukup sampai di situ?”
“Wali Nanggroe selain mengerti agama juga harus mengerti negara, bagaimana anak-anak saya (rakyat) jangan sampai kelaparan seperti saat ini.
Makanya saya katakan tidak jika diminta jadi Wali Nanggroe, ada yang menawarkan kepada saya, saya katakan tidak,”