Rumah Singgah

Kagama Aceh Siapkan Rumah Singgah Bagi Keluarga Penderita Bibir Sumbing yang Hendak Dioperasi

Dadek menjelaskan, kenapa Kagama Aceh menyewa rumah untuk tempat tinggal sementara para penyandang cacat bibir sumbing, antara lain karena Kagama dan

Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM
engurus Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada (Kagama) Aceh, yang diketuai H T Ahmad Dadek pada September 2021 ini, kembali menyewa satu unit rumah untuk tempat tinggal sementara bagi penderita bibir sumbing, yang akan menjalani operasi. 

Laporan Herianto I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pengurus Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada (Kagama) Aceh, yang diketuai H T Ahmad Dadek pada September 2021 ini, kembali menyewa satu unit rumah untuk tempat tinggal sementara bagi penderita bibir sumbing, yang akan menjalani operasi.

“Letak rumah sewa itu dekat dengan Rumah Sakit Malahayati, Kota Banda Aceh, dengan maksud untuk tempat tinggal sementara bagi penderita bibir sumbing yang akan dioperasi maupun yang telah menjalani operasi, “ kata Ketua Pengurus Kagama Aceh, H T Ahmad Dadek kepada Serambinews.com, Selasa (7/9) di Banda Aceh.

Dadek menjelaskan, kenapa Kagama Aceh menyewa rumah untuk tempat tinggal sementara para penyandang cacat bibir sumbing, antara lain karena Kagama dan Smile Train Indonesia dan pihak Rumah Sakit Malahayati, ada kerja sama penanganan para penyandang cacat lahir bibir sumbing untuk dilakukan operasi, agar tidak cacat lagi.

Pada umumnya, ungkap H T Ahmad Dadek, penderita bibir sumbing itu, orang dari daerah pedalaman yang tidak punya tempat tinggal atau sanak saudaranya di Banda Aceh.

Baca juga: Pemain Persiraja Copot Gigi Kena Tendangan, AHHA PS Pati Pulangkan Syaiful Indra dan Zulham dari TC

Jadi, apabila anak penyandang bibir sumbing dari desa pedalaman ke kota untuk dilakukan operasi bibir sumbing, ia bersama orang tuanya, akan menolak.

"Tapi setelah, kita menyatakan mereka akan ditempatkan di rumah yang bagus di Kota Banda Aceh, baru si anak dan orang tuanya mau pergi ke Banda Aceh untuk operasi bibir sumbing," ujarnya.

Kagama Aceh menyewa satu unit rumah sewa yang memiliki tujuh unit ruang tidur, dekat dengan lokasi RS Malahayati, untuk memudahkan kegitan operasi dan konsultasi ke rumah sakit, apa ila pasca operasi, anak mengalami gangguan kesehatan.

Baca juga: Genap 15 Tahun Beroperasi di Banda Aceh, Hermes Palace Gelar Serangkaian Kegiatan

Hal ini dilakukan, kata Ahmad Dadek, supaya pada saat anak bibir sumbing tersebut mau dilakukan operasi, lokasi rumahnya sudah dekat dengan RS Malahayati.
"
Dana yang kita keluarkan untuk menyewa rumah itu, senilai Rp 30 juta. Kecuali ini, Kagama Aceh juga menyumbang untuk pembayaran listrik, air selama 2 tahun dan biaya bahan pokok para penyandang cacat bibir sumbing yang mau dan telah dioperasi," ujarnya.

Kagama sudah melakukan kerja sama dengan Smile Train Indonesia dan RS Malahayati, dimana 8 orang anak bibir sumbing telah bisa tersenyum kembali, setelah kedua bibirnya yang terbelah disatukan kembali, dengan cara operasi.

Anak-anak itu, sekarang ini, sudah bisa tersenyum manis kembali, seperti anak normal lainnya.

"Kami sebagai donatur penyumbang kegiatan bhakti sosial bagi para penyandang bibir sumbing merasa puas dan senang serta bahagia melihat anak-anak sudah bisa kembali tersenyum dengan normal," ucapnya.

Dadek juga menyampaikan terima kasih kepada Sosial Wolkere, Smile Train Indonesia area Aceh, Rahmad Maulizar Pengurus Kagama Aceh dan RS Mahayati, yang sudah turut membantu melaksanakan operasi bibir sumbing bagi anak-anak di Aceh.

Baca juga: Aceh Tamiang Disarankan Ikuti Langsa, Surati Gubernur untuk Mohon Anggaran

Begitu juga, sebaliknya Pengurus Kagama Aceh mengucapkan terima kasih kepada Smile Train dan RS Malahayati, yang telah sukses melaksanakan operasi bibir sumbing bagi 8 orang anak penderita bibir sumbing dengan sukses.

Dalam kesempatan ini, Pengurus Kagama Aceh memberikan dana transpor Rp 500.000/orang kepada anak bibir sumbing yang sudah sembuh operasi untuk kembali pulang ke kampung halamannya.

Anak-anak bibir sumbing yang telah menjalani operasi itu, berasal dari Aceh Tenggara, Aceh Tengah, Simeulue dan juga Kota Banda Aceh.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved