Berita Subulussalam
Kenangan Merah Sakti Sebelum Meninggal, Pernah Berjibaku dengan Warga dan Petugas Pemadam Kebakaran
Sederet jasa dan perjuangan Merah Sakti menjadi kenangan tak terlupakan bagi masyarakat dan sejumlah pihak di Kota Subulussalam.
Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
Sederet jasa dan perjuangan Merah Sakti menjadi kenangan tak terlupakan bagi masyarakat dan sejumlah pihak di Kota Subulussalam.
Laporan Khalidin I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Berpulangnyake Rahmatullah, H Merah Sakti Kombih SH, Rabu (8/9/2021) meninggalkan sejumlah kenangan dan duka mendalam bagi keluarga, kerabat, relasi dan masyarakat di daerah itu.
Pasalnya, sosok pria kelahiran Subulussalam, 8 Juni 1966 dari pasangan Raja Djamaluddin Kombih dan Ny Saudah ini dikenal sebagai politisi handal dan bapak pembangunan.
Sederet jasa dan perjuangan Merah Sakti menjadi kenangan tak terlupakan bagi masyarakat dan sejumlah pihak di Kota Subulussalam.
Pasalnya, sejak menjadi anggota legislative mulai daerah ini masih tergabung dengan Aceh Selatan dan Aceh Singkil, sangat banyak jasa yang diberikan untuk kemajuan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Saat konflik Aceh bergejolak tahun 2000-2002 silam, Merah Sakti yang kala itu menjabat anggota DPRD Aceh Singkil dengan gagah berani menyusuri sungai Souraya membantu masyarakat di sana.
Terutama ketika dalam situasi pengungsian.

Baca juga: Mantan Wali Kota Subulussalam Merah Sakti Meninggal, Ucapan Duka Menyebar di Media Sosial
Adalah Bakhtiar Husein, seorang sahabat almarhum Merah Sakti yang ikut mendampingi hingga akhir hayatnya.
Bakhtiar yang juga politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Kota Subulussalam sahabat dekat baik di politik maupun di tengah masyarakat.
Bahkan, Bakhtiar dengan setia tetap mendampingi Merah Sakti meski dalam kondisi bukan lagi sebagai pejabat termasuk detik-detik sebelum meninggal dunia.
“Kesetiaan itu mahal harganya, dia sahabat saya, tetap sahabat dalam suka maupun duka, dia orang baik, saya membuktikan tetap mendampingi dia hingga akhir hayat,” ungkap Bakhtiar tanpa dapat menahan tangisnya.
Saat dihubungi Serambinews.com, Bakhtiar bersama keluarga almarhum sedang dalam perjalanan mengiringi jenazah dari Medan menuju Kota Subulussalam.
Bakhtiar tidak dapat mengungkapkan kata-kata saat Serambinews.com karena asal berbicara tangisnya langsung pecah dengan tersedu-sedu.
Bakhtiar menyatakan tidak tau berkata apa lagi karena sakitnya kehilangan sahabat sejati.
Baca juga: Wali Kota Subulussalam Affan Alfian Bintang Sampaikan Belasungkawa Atas Meninggalnya Merah Sakti
“Mohon maaf din (sapaan terhadap wartawan Serambinews.com-red) saya sudah kehilangan kata-kata, nantilah kita bicara lagi. Ini benar-benar menyayat hati.
Sahabat sejati saya sudah pergi untuk selamanya,” tangis Bakhtiar dengan nada sesunggukan.
Mantan anggota DPRK Aceh Singkil dan Kota Subulussalam ini menangis sejadinya asal berbicara.
Dia pun mengirimkan foto terakhirnya bersama almarhum Merah Sakti sambil mencium wajah sang sahabat.
Merah Sakti meninggal dunia tadi pagi sekitar pukul 10.15 WIB sebelumnya tertulis pukul 09.35 WIB dan ini telah diperbaiki.
Wali Kota Subulussalam periode 2009-2014 dan 2014-2019 ini meninggal dunia di Rumah Sakit Bina Kasih, Jl Jend. TB Simatubang Nomor 148 Sunggal, Medan Sumatera Utara.
Baca juga: Merah Sakti dan Asmauddin Ikut Pertemuan Tokoh Pemekaran Kota Subulussalam, Begini Komentar Keduanya
Aksi Merah Sakti sempat viral
Bahkan sebulan sebelum dia meninggal, Merah Sakti sempat viral atas aksinya yang tanpa sungkan berbaur bersama masyarakat dalam membantu memadamkan api ketika musibah kebakaran melanda Kota Subulussalam.
Yah, musibah kebakaran menimpa 12 unit bangunan rumah warga Desa Subulussalam Selatan plus Kantor Urusan Agama (KUA) Simpang Kiri, Kota Subulussalam.
Ratusan warga berjibaku bersama petugas pemadam kebakaran dan aparat kepolisian/brimob memadamkan sijago merah yang melalap rumah penduduk, Sabtu (31/7/2021) sore .
Pantauan Serambinews.com di lapangan, selain warga tampak pula sejumlah anggota DPRK yang terjun membantu masyarakat memadamkan api.
Tak sedikit pula tokoh masyarakat seperti Ketua Partai Aceh H Sudirman Munthhe, H Anwar Rustam Bancin yang berbaur bersama warga membantu pemadaman api yang membara.
Beberapa anggota DPRK Subulussalam yang turut basah kuyup membantu menjinakkan api seperti Samiun Jabat, Jefri Husni, dan Hariansyah.
Nah, di antara kerumuman warga tersebut tampak pula sosok yang tak asing lagi yakni H Merah Sakti Kombih, SH. Dia merupakan mantan Wali Kota Subulussalam periode 2009-2014 dan 2014-20219.
Sang mantan Walkot Subulussalam yang juga pengurus teras Partai Golkar tampak basah kuyup berbaur bersama masyarakat memegang selang pemadam kebakaran untuk mengarahkan ke kobaran api yang terus membara.
Mengenakan baju kaos berwarna putih dipadu celana panjang hitam dan kopiah Merah Sakti terus membantu pemadaman api bersama warga dan para petugas pemadam kebakaran.
Berdasarkan catatan Serambinews.com aksi ini juga pernah dilakukan Merah Sakti saat dia masih aktif sebagai Wali Kota Subulussalam.
Kala itu Merah Sakti turun langsung ke lokasi musibah banjir yang melanda Desa Suka Maju, Jabi-Jabi dan Sigrun, Kecamatan Sultan Daulat, Selasa (5/12/2017).
Bukan sekadar melihat, sang wali kota asal Tualang ini pun ikut menggotong korban banjir yang tengah sakit untuk dievakuasi.
Di sana, Walkot Subulussalam Merah Sakti tampak turun menceburkan diri di tengah genangan air banjir.
Tak hanya itu, Merah Sakti tak sungkan membantu membopong tubuh warga yang tengah sakit untuk dievakuasi.
Tak peduli cuaca yang diwarnai hujan turun, Walkot Sakti berbaur bersama warga berjibaku mengangkat korban banjir untuk dievakuasi ke rumah sanak family.
Aksi berjibaku bersama warga dan pemadam kebakaran dalammembantu menjinakkan sijago merah pada bencana kebakaran di Kota Subulussalam ternyata menjadi kenangan terakhir sang mantan wali kota.
Wafatnya Merah Sakti meninggalkan duka mendalam bagi keluarga termasuk puluhan ribu masyarakat Subulussalam.
Betapa tidak, selain merupakan sosok politikus handal, Merah Sakti yang menjadi Wali Kota Subulussalam selama dua periode selama ini dinilai sebagai bapak pembangunan.
Bahkan meski telah mengakhiri jabatannya sebagai wali kota, sosok Merah Sakti kerap tampil dalam berbagai kepentingan daearah.
Namun, kini sang tokoh itu telah kembali ke pangkuan sang Ilahi meninggalkan masyarakat Kota Subulussalam.
Selamat jalan tokoh pembangunan, jasamu akan selalu dikenang. Semoga segala amal ibadahmu diteri Allah SWT. Amin. (*)