Curhat Gaji Kecil, Tangis Guru Kartini Pecah di Depan Mendikbudristek Nadiem Makarim

"Gaji kami guru-guru sangat minim pak. Kalau dihitung-hitung pak gaji kami di sini utuh hanya satu minggu pak," ujar Kartini sambil terisak.

Tribunnews/Jeprim
Tribunnews/Jeprima Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim saat mengikuti Rapat Kerja (Raker) perdana dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2019). Raker tersebut beragendakan perkenalan dan RKP (Rencana Kerja Pemerintah) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Kartini Harahap tak kuasa menahan tangis kala menceritakan kesulitan yang dihadapinya kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim.

Kepada sang menteri, guru SMP PGRI 20 Jakarta Timut itu berkeluh kesah mengenai minimnya gaji yang diterima olehnya dan guru-guru lain.

Di depan Nadiem, Kartini menceritakan bagaimana gajinya tidak cukup untuk membiayai hidupnya selama sebulan. Gaji yang diterimanya setiap bulan kata Kartini, hanya cukup untuk membiayai hidup seminggu.

"Gaji kami guru-guru sangat minim pak. Kalau dihitung-hitung pak gaji kami di sini utuh hanya satu minggu pak," ujar Kartini sambil terisak.

Kartini pun bingung bagaimana caranya menyambung hidup selama satu bulan. Namun demikian, guru yang telah mengajar di SMP PGRI 20 sejak 2011 itu mengaku tetap berusaha bersyukur.

Baca juga: Jangan Anggap Sepele Virus Corona Varian Mu, Wapres Minta Pintu Masuk RI Diperketat

Baca juga: 2 Pelabuhan Perikanan di Pidie Diserahkan ke DKP Aceh, Ini Alasannya, Kuala Tari akan Dijadikan UPTD

Baca juga: Bush Tuntut Warga AS Tahu, Islam Damai dan Serangan 11 September 2001 Sebagai Penyimpangan Agama

"Tapi ya kita selalu bersyukur karena selalu diberi kesehatan," lanjutnya sambil mengusap air mata.

Guru pengampu mata pelajaran IPA di seluruh kelas itu menyebut guru lainnya juga bernasib sama dengan dirinya.

Sebab tak satupun di antara mereka yang merupakan guru PNS, dan hanya mengandalkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk membantu para guru.

Kartini pun berharap para guru di SMP PGRI 20 dapat terus sehat demi memberikan pembelajaran kepada para siswa.

"Ibu kepala sekolah kami mengatakan hanya mampu segitu, mau diapakan. Kami tetap bersyukur, alhamdulillah SMP PGRI 20 sehat walafiat," ucap Kartini.

Kartini mengatakan keluh-kesahnya itu diutarakannya tulus dari hatinya. Ia berharap aspirasi guru-guru swasta dapat diserap oleh Nadiem.

Baca juga: Reshuffle Kabinet Diisukan Dilakukan Hari Ini, Nama Nadiem Makarim Makin Santer Jadi Target

Baca juga: Semua Sekolah Belajar Tatap Muka Mulai Juli, Nadiem Anjurkan Dana BOS untuk Prokes

Baca juga: Nadiem Kucurkan Dana BOS Rp 52 Triliun, Bisa untuk Biayai Prokes Belajar Tatap Muka

"Ini benar dari hati saya pak. Mudahan saya berdoa mas menteri, bapak dan jajarannya mampu mendengarkan kami," kata Kartini.

Mendengar curhat Kartini itu, Nadiem pun mengaku memahami kesulitan yang dihadapi oleh para guru di sekolah swasta.

Menurut Nadiem, masalah kesejahteraan guru tidak hanya terjadi di sekolah swasta, namun juga dihadapi oleh guru honorer di sekolah negeri. "Ini situasi yang sangat berat, apalagi jika tinggal di Jakarta. Sangat berat bu ya. Di daerah paling tidak ada harga yang lebih rendah, kalau di kota besar, indeks kemahalannya lebih tinggi," kata Nadiem.

Mantan CEO Gojek ini mengatakan pihaknya telah mencoba memberikan bantuan melalui BOS Kinerja dan BOS Afrimasi untuk guru swasta. Nadiem mengatakan dirinya turut memprioritaskan kesejahteraan para guru sekolah swasta.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved