Internasional

Masa Kepresidenan AS Sejak George W Bush Terus Menebar Konflik di Seluruh Dunia

Masa kepresidenan Amerika Serikat (AS) sejak George W Bush sampai Joe Biden terus menebar konflik di seluruh dunia.

Editor: M Nur Pakar
AP/Doug Mills
Kepala Staf Andy Card berbisik ke telinga Presiden George W. Bush untuk memberi tahu dia tentang kecelakaan pesawat di World Trade Center saat berada di Emma E Sekolah Dasar Booker di Sarasota, Florida, AS pada 11 September 2001. 

SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Masa kepresidenan Amerika Serikat (AS) sejak George W Bush sampai Joe Biden terus menebar konflik di seluruh dunia.

Bagi AS, menarik mundur militer dari konflik Timur Tengah dan Asia Tengah menjadi sinyal tidak konsisten.

Apalagi, perang pimpinan AS di Afghanistan dan Irak membunuh lebih dari 7.000 pria dan wanita.

Tetapi, lebih dari 1.000 dari pasukan sekutu, puluhan ribu anggota pasukan keamanan Afghanistan dan Irak, serta ratusan ribu warga sipil terluka.

Biaya, termasuk merawat jumlah dokter hewan cacat yang luar biasa tinggi, diperkirakan mencapai 6 triliun dolar AS.

Persepsi mundurnya AS dari Afghanistan, telah memungkinkan Rusia dan China mendapatkan pengaruh di kawasan itu.

Baca juga: Presiden Joe Biden Tidak Akan Perpanjang Perang dan Jalan Keluar Untuk Afghanistan

Sehingga, membuat sekutu AS berjuang untuk memahami tempat Washington di dunia.

Gagasan bahwa 9/11 akan menciptakan kesatuan kepentingan yang bertahan lama untuk memerangi terorisme bertabrakan dengan meningkatnya nasionalisme.

Seorang presiden AS, Trump, yang berbicara menghina sekutu NATO pada 2001 telah bersatu untuk tujuan Amerika.

Bahkan sebelum Trump, Obama mengejutkan sekutu dan musuh ketika tiba-tiba mundur dari peran sebagai polisi dunia.

Obama bersiap kemudian membatalkan serangan terhadap Presiden Suriah Bashar Assad karena menggunakan senjata kimia terhadap rakyatnya.

“Hal-hal mengerikan terjadi di seluruh dunia, dan itu di luar kemampuan kita untuk memperbaiki setiap kesalahan,” kata Obama pada 11 September 2013.

Warisan 9/11 bagaikan, riak, baik dengan cara yang jelas dan tidak biasa.

Baca juga: Buntut Bom Kabul Afghanistan, Trump Kecam Joe Biden, Partai Republik Desak Presiden AS Dimakzulkan

Paling langsung, jutaan orang di AS dan Eropa menjalankan bisnis publik di bawah pengawasan kamera keamanan/

Sementara alat pengawasan lainnya mengambil komunikasi pribadi.

Pemerintah melapisi birokrasi pasca 9/11 pada penegakan hukum untuk mendukung aparat keamanan yang ekspansif.

Militerisasi lebih nyata sekarang, dari kota-kota besar hingga kota-kota kecil yang sekarang memiliki kendaraan militer dan senjata yang tampaknya tidak sebanding dengan ancaman teroris apa pun.

Kantor-kantor pemerintah telah menjadi benteng pertahanan dan bandara menjadi labirin keamanan.

Tetapi sedalam peristiwa 9/11, efek langsungnya pada bagaimana dunia telah diatur bersifat sementara.

Sebagian besar dibatalkan oleh kekuatan politik domestik, penurunan ekonomi global dan sekarang menjadi pandemi yang mematikan.

Kebangkitan hati nurani manusia yang diramalkan Khadafi tidak berlangsung lama.

Baca juga: Presiden Joe Biden Tegaskan Serangan ke ISIS-K di Afghanistan Belum Selesai

Khadafi tidak bertahan lama.

Osama bin Laden telah meninggal selama satu dekade.

Saddam digantung pada tahun 2006.

Perang selamanya, perang Afghanistan yang terpanjang dalam sejarah AS sudah berakhir atau berakhir.

Hari-hari Rusia secara taktis memungkinkan AS, dan China tidak menghalangi, mereda.

Hanya buruh phoenix yang bertahan.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved