Berita Luar Negeri
Entah Serius, AS-China Berdamai, Biden-Jinping Bicara 90 Menit via Telepon, Sepakat Hindari Konflik
Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping pada Jumat (10/9/2021) mengadakan diskusi singkat melalui telepon
Entah Serius, AS-China Berdamai, Biden-Jinping Bicara 90 Menit Melalui Telepon, Sepakat Hindari Konflik
SERAMBINEWS.COM - Sudah menjadi rahasia umum bila Amerika Serikat dan China sering berbenturan di pentas internasional.
Bahkan kedua negara juga terlibat persaingan tidak sehat, baik secara ekonomi maupun militer.
Namun, akankah konflik kepentingan kedua negara tersebut bakal reda setelah kedua pemimpin berbicara via telepon hingga 90 menit?
Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping pada Jumat (10/9/2021) mengadakan diskusi singkat melalui telepon.
Dalam obrolannya, kedua pemimpin sepakat untuk menghindari konflik.
Baca juga: Rudal Pembunuh Kapal Induk Akan Ditembakkan Dalam Latihan Militer China, Begini Kemampuannya
Melansir Reuters, pernyataan dari Gedung Putih menyebutkan, Biden dan Xi melakukan diskusi yang luas dan strategis, termasuk membahas bidang-bidang dengan kepentingan dan nilai-nilai kedua negara berseberangan.
Pada dasarnya, obrolan mereka selama 90 menit berfokus pada masalah ekonomi, perubahan iklim, dan Covid-19.
Ini juga menjadi pembicaraan pertama kedua pemimpin dalam tujuh bulan terakhir.
Biden dan Xi juga membahas tanggungjawab kedua negara untuk memastikan agar persaingan AS dan China di berbagai sektor tidak berujung pada konflik yang bisa saja berdampak pada negara lain.
Baca juga: China Kucurkan Bantuan ke Taliban, Amerika Serikat Keluarkan Kecaman
"Presiden Biden menggarisbawahi kepentingan abadi Amerika Serikat dalam perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di Indo-Pasifik.
Kedua pemimpin membahas tanggungjawab kedua negara untuk memastikan persaingan tidak mengarah ke konflik," kata pernyataan Gedung Putih.
Media Pemerintah China mengabarkan, Xi telah menyampaikan pandangannya kepada Biden terkait sejumlah kebijakan AS yang menimbulkan kesulitan pada hubungan kedua negara.
Untuk mengatasi itu, kedua belah pihak sepakat untuk meningkatkan komunikasi di masa mendatang.
Baca juga: Rusia Sukses Uji Coba Rudal Tsirkon, Mampu Hancurkan Sasaran Sejauh 350 Km, Bikin Amerika Takut
Diskusi dua kepala negara adidaya ini menyebabkan mata uang Asia dan pasar saham menguat pada Jumat.