Berita Langsa

Tim PKM Unsam Langsa Perkenalkan Teknik Decoupage Art Gunakan Anyaman Bambu di Gampong Pasir Putih 

Tim PKM Unsam Langsa kegiatan program pengabdian kepada masyarakat berfokus kepada pengembangan produk unggulan

Penulis: Zubir | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Samudra (Unsam) Langsa yang tergabung dalam Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), melakukan kegiatan program pengabdian kepada masyarakat berfokus kepada pengembangan produk unggulan di Gampong Pasir Putih, Kecamatan Ranto Pereulak, Aceh Timur 

Laporan Zubir | Langsa 

SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Samudra (Unsam) Langsa melakukan kegiatan program pengabdian kepada masyarakat berfokus kepada pengembangan produk unggulan.

Mereka tergabung dalam Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dan melakukan pengabdian di Gampong Pasir Putih, Kecamatan Ranto Pereulak, Aceh Timur.

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kembali produk unggulan desa berbahan dasar bambu menjadi hasil kerajinan yang akan dijadikan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) atau Industri Kecil Menengah (IKM).

Program pendampingan dan pelatihan ini diikuti perangkat desa, kelompok pemuda, Ibu PKK dan perwakilan Unsam, yaitu Ketua Tim Pengabdi, Drs. Muhammad Yakob, M.Pd, QIA, anggota Ratih Permana Sari, S.Pd., M.Pd dan Molani Paulina Hasibuan, S.Pd., M.Pd. 

Baca juga: Kebakaran Hebat di Tangse, Ibu Muda Dan Dua Anak Kecil Sempat Tertidur Dalam Rumah

Berdasarkan hasil studi pendahuluan di lapangan dan wawancara langsung Keuchik dan Ibu-ibu PKK Gampong Pasir Putih belum pernah mendapatkan pelatihan mengenai pelatihan decoupage art.  

Ketua Tim Pengabdi, Drs. Muhammad Yakob, M.Pd, QIA, kepada Serambinews.com, Sabtu (11/9/2021), menyampaikan, prospek pengrajin di Gampong Pasir Puteh ini sebenarnya cukup baik bila terus dibina dan dikembangkan.

Proses pembuatan produk ini mulai dari awal sampai berupa produk jadi masih dilakukan secara konvensional hasil dari warisan turun-temurun.

Para pengrajin tetap menggunakan bahan baku dari lingkungan sekitar. 

Baca juga: Ombudsman Aceh Pantau Pelaksanaan Seleksi CASN 2021

"Untuk itu perlunya pengembangan dan inovasi berupa motif baru, teknik baru untuk asesoris pewarnaan," kata Muhammad Yakob.

Ia menambahkan, dengan dilakukan pendampingan edukasi kerajinan (craft education) melalui teknik decoupage diharapkan dapat meningkatkan perekonomian melalui produk unggulan desa. 

Proses pendampingan diawali dengan membuat iratan anyaman dengan ukuran yang berbeda-beda dan dibentuk berupa tas serta tempat besekan (penyimpanan makananan). 

Kemudian tas yang sudah jadi dihias dengan kertas napkin yang memiliki corak yang cantik serta ditambahkan hiasan kain perca, burci/manik-manik, dan juga bunga-bunga dari kain. 

"Akhir dari pendampingan ini dihasilkan produk tas, tempat tissue serta besek bambu yang sudah cantik dan siap dipasarkan," paparnya.

Baca juga: Akhirnya, KPA dan Rekanan Teken Kontrak Pembangunan Jalan Peureulak-Lokop-Batas Gayo Lues Segmen 3

Menurutnya, akhir tujuan pelatihan dan pendampingan Tim PKM Unsam berharap para peserta mampu mengambil peluang usaha ini untuk meningkatkan kesejahteraan di daerah penghasil bambu ini. 

Selain itu, kegiatan ini juga menambah skill peserta yang sudah bisa menganyam, menjahit dan menghias dengan kreativitasnya masing-masing agar mencetak tenaga-tenaga lebih potensial. 

Tingkat kesejahteraan masyarakat salah satunya bisa diukur dengan produktivitas penduduk dalam memperoleh pendapatan dan kecukupan terhadap pemenuhan kebutuhan hidup setiap harinya.

Ketua Ketua PKK Gampong Pasir Putih, Nilawati, mengampaikan, masyarakat di sana sangat antusias mengikuti kegiatan pendampingan yang diberikan Tim PKM Unsam Langsa ini.

Baca juga: Harga Emas Turun, Cek Harga Emas Hari Ini dan Harga Emas Per Gram, Sabtu 11 September 2021

Saat ini para ibu Gampong Pasir Putih mayoritas ibu rumah tangga hanya mampu menghasilkan produk kerajinan disesuaikan dengan permintaan yang ada.

Selain menambah kreatifitas ternyata setelah diberi teknik decoupage produk yang sudah jadi memiliki nilai seni serta nilai jual yang tinggi. 

Keuchik Gampong Pasir Putih, Zulbahri, juga menaruh harapan yang sama agar kegiatan ini menjadi role model dalam pengembangan produk unggulan desa.

Dimana dengan melimpahnya bahan dasar bambu di Gampong Pasir Putih, maka besar pula kemungkinan untuk mengangkat wilayah ini menjadi terkenal. (*)

Baca juga: Ayah di Subulussalam Rudapaksa Anak Kandung Sudah Berlangsung 2 Tahun, Ternyata Ancam Putrinya

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved