Kronologi Ayah, Ibu, dan Anak Ditemukan Meninggal di Bawah Tumpukan Pakaian, Jenazah Sudah Menghitam

Diketahui ketiganya terdiri dari pasangan suami istri dan seorang balita berusia sekitar tiga tahun.

Editor: Faisal Zamzami

SERAMBINEWS.COM, BANJARMASIN - Tiga jenazah ditemukan di sebuah rumah, Jalan Pangeran Antasari, Kompleks Ratu Zaleha, Gang Ki Hajar Dewantara II, Kelurahan Karang Mekar, Kecamatan Banjarmasin Timur, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Ketiga jenazah ditemukan, Jumat sekira pukul 22.00 WITA.

Diketahui ketiganya terdiri dari pasangan suami istri dan seorang balita berusia sekitar tiga tahun.

Mereka masing-masing atas nama Saubari, Sela, serta balita bernama Khadijah.

Ketiga jenazah ditemukan dalam kondisi tertimbun plastik berisi pakaian.

Saat ditemukan, tercium bau busuk yang menyengat hidung.

Sebagian tubuh semua jenazah, terlihat sudah menghitam.

Alay, seorang relawan yang turut mengevakuasi jenazah, mengatakan diri dan rekannya harus menyingkirkan tumpukan plastik terlebih dulu sebelum bisa mengangkat jenazah.

"Posisinya tertindih tumpukan plastik berisi pakaian," ucapnya di lokasi kejadian.

Dari ruangan tempat penemuan itu, memang terlihat banyak sekali stok pakaian yang tersusun rapat ke dinding.

Saking tingginya tumpukan pakaian tersebut, letaknya hampir menyentuh langit-langit rumah.

Dari informasi terhimpun, bangunan tersebut merupakan bangunan milik H Kadir yang juga bos dari Ahmad Saubari.

Ia dan istri juga anaknya memang dipercaya untuk tidur di tempat tersebut, sekaligus bekerja di toko pakaian di Pasar Sentra Antasari.

"Rumah ini, selain ditempati keluarga itu, juga merupakan gudang baju. Tapi yang punya, tidak tinggal di sini," ucap Ahmad, warga sekitar.

Baca juga: 2 Hari Tak Nampak, 3 Orang Satu Keluarga Ditemukan Tewas di Bawah Tumpukan Pakaian

Baca juga: VIDEO - Sekeluarga di Banjarmasin Meregang Nyawa Tertimpa Tumpukan Baju

Kecurigaan anak pemilik gudang

Penemuan jasad ketiga korban berawal saat Sari (22), anak H Kadir yang merupakan bos dari korban curiga karena pasangan suami istri tersebut tidak bisa dihubungi selama dua hari terakhir.

Sari mengatakan bila korban memang bekerja kepada bapaknya dan dipercaya untuk meninggali rumah tersebut.

"Dia sudah lama bekerja sama bapak saya. Dipercayakan untuk meninggali rumah ini," ujar Sari di lokasi kejadian.

Karena curiga, Sari dan karyawan H Kadir mengecek ke rumah yang diketahui juga difungsikan sebagai gudang penyimpanan stok pakaian tersebut.

Namun, karena pintu terkunci dan tak ada jendela, maka diputuskan untuk mendobrak satu pintu di rumah itu.

Tak disangka, Saubari malah ditemukan sudah tak bernyawa bersama istri dan anaknya di antara tumpukan plastik berisi pakaian.

Penuturan Sari, terakhir kali bertemu dengan pasangan tersebut dua hari yang lalu.

"Saat itu menanyakan, apakah saya mau menginap di rumah ini atau tidak. Setelah itu, tidak ada komunikasi lagi," kata wanita berkacamata tersebut.

Setelah itu, Sari dan karyawannya menghubungi polisi.

Polisi yang datang langsung melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengevakuasi ketiga korban ke ruang Instalasi Pemulasaraan RSUD Ulin Banjarmasin.

Ika, adik dari Ahmad Saubari, mengatakan bila dirinya mendatangi lokasi kejadian setelah menerima kabar duka tersebut.

"Tadi pas di rumah, saya dikasih tahu kalau beliau meninggal dunia, langsung saja menyusul ke sini," ujar Ika sedih.

Ia mengatakan, sekitar dua hari sebelum korban ditemukan meninggal dunia, dirinya mencoba menelepon sang kakak, tapi gagal.

"Terakhir kali komunikasi itu dua hari yang lalu, kemarin dan hari ini saat mau dihubungi sudah tidak mengangkat," ujarnya.

Diduga tertimpa pakaian

Kepala Polsekta Banjarmasin Timur, AKP Pujie Pirmansyah dan Kanitreskrim, Iptu Timur Yono, pun mendatangi lokasi kejadian setelah mendapat laporan warga.

"Kami menindaklanjuti laporan masyarakat, katanya ada bau busuk di rumah ini. Jadi hasilnya, ditemukan ada tiga mayat. Untuk penyebab meninggal, masih kami selidiki," kata Kapolsek.

Dilanjutkannya, dari keterangan para saksi, keluarga tersebut sudah tak terlihat sekitar dua hari.

"Kalau dari keterangan warga, sudah sekitar 2 hari (tidak keliatan)," lanjutnya.

Terkait adanya dugaan ketiga korban meninggal dunia akibat tertimpa tumpukan pakaian dan kehabisan oksigen, AKP Pujie Pirmansyah belum bisa memastikan.

"Masih kami selidiki," sambung Kapolsek.

Adapun barang bukti yang diamankan adalah ponsel dari para korban.

"Nanti kami lihat interaksi yang ada di ponsel itu," ujar AKP Pujie Pirmansyah. (Banjarmasinpost.co.id/ Noor Masrida/

Baca juga: Beli Emas Dapat Asuransi Jiwa Rp 30 Juta

Baca juga: Lowongan Kerja BUMN BNI Wilayah 06, Cek Syaratnya

Baca juga: Selain Teh Herbal, Ini 11 Minuman Bernutrisi untuk Ibu Hamil, Bisa Mendukung Perkembangan Janin

 BanjarmasinPost.co.id dengan judul Penemuan 3 Jenazah di Banjarmasin, Kecurigaan Anak Bos karena Korban Tak Dapat Dihubungi

BACA PENEMUAN MAYAT

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved