Internasional
Utusan PBB Sebut Perang Saudara di Yaman Terancam Tanpa Batas
Utusan khusus PBB yang baru untuk Yaman mengatakan perang Yaman terancam tanpa batas waktu. Dilaporkan, negara termiskin di dunia Arab itu telah
Grundberg mengatakan pendekatan PBB untuk mengakhiri konflik harus mencakup partisipasi perempuan.
Dia mengatakan konsultasi pertamanya dengan Yaman dan partai-partai regional dan internasional utama akan segera dimulai.
Dewan Keamanan menyambut baik penunjukan Grundberg.
Dikatakan, mereka mengharapkan para pihak bertemu dengannya dan satu sama lain di bawah PBB dengan itikad baik dan tanpa prasyarat.
Mensurvei situasi kompleks di Yaman, Grundberg mengatakan bahwa sejak awal 2020 fokusnya pada serangan Houthi di kota Marib yang dikuasai pemerintah.
Tetapi, telah merenggut nyawa ribuan anak muda dan membuat ribuan warga sipil terlantar hidup, dalam ketakutan terus-menerus, kekerasan dan harus pindah lagi.
Baca juga: Amerika Serikat Buru Pemimpin Kunci Hizbullah ke Yaman, Tawarkan Hadiah Rp 72 Miliar
Di kota pelabuhan utama Hodeida, telah terjadi penurunan nyata dalam pelanggaran gencatan senjata, tetapi permusuhan di distrik selatan menjadi perhatian khusus, katanya.
Di Yaman selatan, kata Grundberg, terjadi peningkatan kekerasan dan layanan dasar secara teratur dan ekonomi telah memburuk.
Dia menekankan keluhan dan tuntutan selatan harus berperan dalam menentukan jalan ke depan.
Ghada Eltahir Mudawi, seorang wakil direktur di kantor kemanusiaan PBB, mengatakan kepada dewan ancaman kelaparan belum berakhir di Yaman.
Tetapi telah terjadi lonjakan dana pendonor selama beberapa bulan terakhir dengan PBB menerima lebih dari 1,9 miliar dolar AS atau 50% dari total kebutuhannya.
Akibatnya, katanya, PBB telah meningkatkan bantuan, mencapai 12,8 juta orang pada Juni 2021 dan 3,3 juta lebih pada Mei 2021.
Dikatakan, mkelaparan telah dicegah dalam delapan bulan pertama tahun ini.(*)