Internasional
Menteri Skotlandia Rencanakan Referendum, Ingin Merdeka dari Inggris
Menteri Pertama Skotlandia, Nicola Sturgeon, Senin (13/9/2021) menetapkan rencana referendum baru tentang kemerdekaan Skotlandia
Saat pandemi virus Corona diperkirakan berakhir, tetapi langkah itu harus disetujui oleh pemerintah Inggris.
Sejauh ini, Johnson telah menolak untuk melakukannya, dengan alasan pemungutan suara terakhir pada tahun 2014.
Dimana, Skotlandia kembali menjadi bagian dari Inggris dengan perbandingan 55 persen menjadi 45 persen dan menjadi peristiwa sekali dalam satu generasi.
Sturgeon mengakui hubungannya dengan Johnson berduri.
Tetapi bersumpah untuk mendorong referendum yang mengikat secara hukum dalam semangat kerjasama bukan konfrontasi.
"Dalam semangat kerja sama itulah kami di pemerintah Skotlandia dan Inggris dapat mencapai kesepakatan, seperti 2014," jelasnya.
Sehingga, memungkinkan keinginan demokratis rakyat Skotlandia untuk didengar dan dihormati.
"Demokrasi harus, dan demokrasi akan menang," tegasnya.
Baca juga: Stasion Cot Gapu Bireuen Mulai Dirobohkan, Alat Berat Hancurkan Markas Kebanggaan PSSB
SNP pada Mei 2021 memenangkan pemilihan Parlemen Skotlandia di Edinburgh.
Sehingga, telah menyerahkan kekuasaan untuk menetapkan kebijakan di bidang-bidang seperti kesehatan, pendidikan, transportasi dan lingkungan.
Tetapi mereka tidak mencapai mayoritas, dan minggu lalu menandatangani kesepakatan pembagian kekuasaan penting dengan Partai Hijau Skotlandia.
Dimana, memberi mereka mayoritas pro-kemerdekaan di Holyrood.(*)