Burung Pipit Mati Massal Usai Diguyur Hujan di Cirebon dan Bali, Penyebab Masih Misterius

"Jadi bukan akibat lokasinya di makam atau setra. Kemungkinan kedua adalah tertular penyakit tertentu."

tangkapan layar Instagram @balibroadcast
Ribuan burung pipit jatuh berhamburan ke tanah di di Banjar Sema Pring, Kabupaten Gianyar, Bali viral di media sosial pada Kamis (9/9/2021). 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Ratusan burung pipit mati mendadak di Balai Kota Cirebon, Jalan Siliwangi, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, Selasa (14/9/2021).

Bangkai burung pipit tampak berserakan di sekitar pepohonan di areal depan hingga belakang Balai Kota Cirebon.

Bahkan, beberapa bangkai burung juga terlihat tercebur di dalam selokan yang berada di sekitar tempat tersebut. Namun, ratusan burung yang berjatuhan dari atas pohon itu tidak semuanya kondisinya mati.

Terdapat beberapa burung yang masih hidup namun kondisinya terlihat lemas dan tidak berdaya. Saat petugas kebersihan hendak membersihkannya, beberapa burung tampak langsung terbang kemudian hinggap lagi di tanah. Bahkan, jaraknya juga tidak jauh, kira-kira hanya tiga hingga lima meter. Hingga kini, belum diketahui penyebab butung-burung tersebut mati.

Salah seorang aparatur sipil negara (ASN) Pemkot Cirebon, Prasojo Raharjo Utomo, mengaku terkejut saat tiba di Balai Kota Cirebon pada Selasa pagi.

Sebab, selama berdinas di Balai Kota Cirebon baru pertama kali melihat pemandangan ratusan bangkai burung pipit berserakan.

Sebab, selama berdinas di Balai Kota Cirebon baru pertama kali melihat pemandangan ratusan bangkai burung pipit berserakan.

"Burung-burung ini memang menghuni pepohonan di balai kota, tapi biasanya enggak ada masalah," ujar Prasojo Raharjo Utomo.

Ia juga mengaku melihat langsung beberapa burung berjatuhan dari atas pohon dan kondisinya lemas.

Baca juga: Viral Fenomena Langka Ribuan Burung Pipit Jatuh Berhamburan, Ini Kesaksian Perekam

Baca juga: Satgas BLBI Panggil Keluarga Bakrie, Tagih Utang Rp 22,67 Miliar

Baca juga: Persediaan Vaksin Berlimpah di Lhokseumawe, Peminat Mulai Sepi

Jika burung tersebut masih hidup, maka ia memisahkannya dengan burung pipit yang mati.

Namun, menurut dia, burung pipit yang saat ditemukan masih hidup itupun tidak berapa lama kemudian mati seperti burung lainnya. "Saya juga kaget sebenarnya melihat ini, karena baru pertama kali terjadi di balai kota," kata Prasojo Raharjo Utomo.

Diketahui sebelum ratusan burung pipit mati berjatuhan massal, wilayah Cirebon dan sekitarnya sedang diguyur hujan. Dari data yang dirilis BMKG, kondisi cuaca di Kota Cirebon masuk kategori waspada. Hujan merata di lima kecamatan di Kota Cirebon.

Dinas Pangan, Pertanian, Kelautan, dan Perikanan (DPPKP) Kota Cirebon mengambil sampel burung pipit yang mati mendadak di Balai Kota Cirebon. Petugas DPPKP tampak mengambil sampel liur dari beberapa bangkai burung pipit yang berserakan di halaman depan dan belakang balai kota.

Selanjutnya sampel tersebut dikemas dalam wadah khusus dan akan diteliti untuk mencari tahu penyebab burung pipit mati mendadak. Medis Veteriner DPPKP Kota Cirebon, drh Tri Angka, mengatakan, sampel burung pipit itu akan dikirim ke Balai Veteriner Subang untuk diperiksa lebih lanjut.

Menurut dia, Kota Cirebon belum mempunyai fasilitas yang memadai untuk memeriksa dan mencari tahu penyebab burung pipit yang mati.

Baca juga: Liga Arab Desak Israel Bertanggung jawab Atas Kondisi Para Tahanan Palestina

Baca juga: Distanbun Aceh Luncurkan Program Gepeuaman, Jaga Kesuburan Tanah dengan Pupuk Organik

Baca juga: Duda Pengangguran Rudapaksa Istri Orang hingga Lecehkan Gadis Remaja, Pelaku Warga Kampung Aceh

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved