Breaking News

Program Gepeuaman

Distanbun Aceh Luncurkan Program Gepeuaman, Jaga Kesuburan Tanah dengan Pupuk Organik

Pada acara tersebut, Kadistanbun Aceh menyalurkan bantuan benih padi inbrida sebanyak 37,5 ton untuk 1.500 hektare lahan sawah, pupuk cair, hand spray

Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM
Kadistanbun Aceh Cut Huzaimah menyerahkan bibit padi inbrida 37,5 ton kepada Kadistan Pidie Sofyan pada acara peluncuran program Geupeuaman di Gampong Jumphoih Adan, Kecamatan Mutiara Timur, Pidie, Selasa (14/9/2021) 

Laporan Herianto I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Selasa (14/9) meluncurkan kembali Program Gerakan Peningkatan Produktivitas Lahan Sawah Pra Tanam (Gepeuaman) di Gampong Jumphoih Adan Kecamatan Mutiara Timur, Kabupaten Pidie.

“Gerakan ini kita lakukan, untuk mengembalikan kesuburan lahan sawah petani, dengan pupuk organik, dari pencemaran akibat penggunaan pupuk kimia dan bahan pembasmi hama secara terus menerus," kata Kadis Pertanian dan Perkebunan Aceh, Cut Huzaimah SP, MP kepada Serambinews.com, di lokasi demo pengolahan lahan sawah menggunakan pupuk hayati cair yang mengandung bakteri decomposer, di Gampong Jumpuih Aden, Kecamatan Mutiara Timur, Kabupaten Pidie, Selasa (14/9/2021).

Peluncuran Gepeuaman dibuka Bupati Aceh Pidie Roni Ahmad diwakili Asisten I Setda Pidie Samsul Azhar, dihadiri Kepala Distan Pidie Ir Sofyan, Kepala Perwakilan BI Aceh Achris Sarwani, Kepala DLHK Aceh Abdul Hanan, Kepala Dinas Pertanian Aceh drh Rahmandi, sejumlah kepada bidang, kepala UPTD Lingkup Distanbun Aceh, penyuluh pertanian, pengamat hama lapangan, dan lainnya.

Baca juga: Duda Pengangguran Rudapaksa Istri Orang hingga Lecehkan Gadis Remaja, Pelaku Warga Kampung Aceh

Pada acara tersebut, Kadistanbun Aceh menyalurkan bantuan benih padi inbrida sebanyak 37,5 ton untuk 1.500 hektare lahan sawah, pupuk cair, hand sprayer 10 unit, dan cairan pembasmi hama tanaman.

Selesai acara penyaluran bantuan, dilanjutkan dengan acara mengolah tanah sawah yang ditanami padi pada musim gadu ini, dan menyemprotkan bakteri pengurai organik ke dalam lahan sawah petani yang sudah diolah menggunakan traktor dari UPTD Alsintan milik Distanbun Aceh.

Cut Huzaimah menjelaskan, tujuan dari Gepeuaman ini, pertama untuk mengurangi kebiasaan penggunaan pupuk kimia (urea, NPK, Sp36, KCl dan ZA), beralih ke pupuk organik.

Kedua mengurangi penggunaan bahan kimia untuk pemberantasan hama dan penyakit tanaman, ketiga mengefektifkan penggunaan air secara tidak berlebihan, cukup dengan kondisi macak-macak/becek.

Baca juga: 1.400 Warga Palestina di Penjara Israel Melakukan Mogok Makan, Kondisi Makin Mengerikan

Keempat tidak membakar jerami sisa panen padi, di lahan sawah. Dan, kelima merubah kebiasan kurang baik petani, yang suka membakar jerami di lahan sawah.

"Kebiasan itu kurang baik itu, kita rubah, menjadi kebiasaan baru dengan memanfaatkan sisa jerami padi menjadi pupuk kompos," ujarnya.

Lebih jauh, Kadistanbun Aceh itu menjelaskan, peran dari bahan organik terhadap kesuburan tanah, pertama menyumbangkan unsur hara makro dan mikro, kedua meningkatkan jumlah populasi mikro organisme dalam tanah, ketiga membuat struktur tanah menjadi gembur, sehingga memudahkan akar berkembang.

Keempat menonaktifkan atau melemahkan peran Al dan Fe dalam mengikat unsur pospos (P) dalam tanah.

Kelima, meningkatkan jumlah humus tanah, sehingga meningkatkan kemampuan tanah, dalam menyedikan hara bagi pertumbuhan tanam, atau meningkatkan kapasitas tukar kation tanah. Keenam menjaga kestabilan PH tanah.

Kenapa petani perlu melaksanakan Gepeuman ini, ungkap Kadisntanbun Aceh, Cut Huzaimah, karena petani tidak atau jarang memberikan pupuk organik ke lahan sawahnya dan ini dibuktikan dari hasil penilitian sampel tanah sawah di Kecamatan Kembang Tanjong, Kabupaten Pidie dan Kecamatan Mutiara yang dialkukan di Lab Fakutas Pertanian Universitas Syiah Kuala (USK), hasilnya menunjukkan kosentrasi hara tanah yang dibutuhkan tanaman, dalam kosentrasi yang rendah.

Contohnya, kandungan Pospor tersedia dalam tanah rendah (P) sekitar 4,40 mg Kg-1, normalnya di atas 11 – 15 ppm, pospor total nya tinggi 139,84/100g, normalnya 41 – 60 mg/100g.

Baca juga: Remaja Lam Asan Darussalam Hilang Terseret Arus di Pantai Penyu Leupung, Begini Kronologisnya

Nitrogen total rendah (N) 0,16 persen, normalnya 0,5 persen, Carbon - organik rendah (c) 1,33 persen, normalnya 3 – 5 persen, yang tinggi adalah unsur Al 1,32 persen dan Fe 0,33 persen yang kurang dibutuhkan tanaman (unsur mikro).

Padahal normalnya dibawah 1 ppm untuk Al dan Fe. Hal ini menunjukkan bahwa lahan sawah di Kecamatan Kembang Tanjong tersebut, kekurangan bahan organik.

Lahan sawah yang kekurangan bahan organik, membuat tingkat kesuburan tanah menjadi rendah dan mengakibatkan pertumbuhan tanaman jadi lamban dan terhambat.

Kondisi ini bisa membuat produktivitas tanaman padi jadi rendah dan bulir padi yang dihasilkan kurang berkualitas atau tidak bernas.

Pakar Kesuburan Tanah dari Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kula (USK) Dr Ir Yadi Jufri, MP mengatakan, untuk menjaga kesuburan tanah ikuti dan terapkan konsep ekosistem hutan.

Yaitu, tidak ada bahan yang keluar dari hutan, dengan sistem tertutup. Makdsudnya semua yang berasal dari tanah, harus dikembalikan ke tanah.

Makanya, kami selaku pakar dalam bidang kesuburan tanah, kata Yudi Jufri, sangat mendukung program inovasi Gepeuaman yang digagas oleh Kadistanbun Aceh, Ir Cut Huzaimah MP, dalam menjaga dan upaya mengembalikan produktivitas lahan sawah petani dengan bahan organik.

Gerakan yang digagas oleh Kadistanbun Aceh ini, sangat diharapkan respon dan dukungan dari kelompok tani, untuk menjaga dan menjalankan program tersebut secara berkelanjutan di setiap musim tanam gadu dan rendeng.

Bila petani sudah berhasil menerapkan Gepeuman konsep budidaya tanam padi sawah dan komoditi lainnya, berarti sudah menjalankan, konsep pertanian berkelanjutan, yaitu memanfaatkan sumber-sumber bahan organik lokal, untuk menjaga kesubururan tanah dan peningkatan produksi padi, serta menjaga kelestarian lingkungan dari dari ancaman pencemaran tanah dan air irigasi dari bahan kimia, secara berkelanjutan.

BI Bantu Lab Pupuk Organik

Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Aceh, Achris Sarwani mengatakan, pihaknya sangat puas, bantuan Lab pengolahan pupuk organik yang diberikan kepada SMK Pertanian Saree, Aceh Besar, sudah memberikan manfaat pada kegiatan Gerakan Peningktan Produktivitas Lahan Sawah Pra Tanam yang disingkat dengan Gepeuman, yang kini sedang dijalankan Distanbun Aceh untuk peningkatan produktivitas lahan sawah, dan peningkatan produktivitas produksi gabah dari 5,3 ton naik menjadi 8 ton/hektare.

Bahan pengurai organik yang disemprotkan di lahan sawah yang menjadi sasaran dari kegiatan Geupeuman Distanbun Aceh itu, adalah hasil produksi pupuk cair yang diolah Siswa SMK Pertanian Saree.

Ini artinya, bantuan Lab pengolah bahan organik dari Perwakilan BI Aceh itu, telah memberikan manfaat bagi petani, dalam upaya peningkatan produktivitas lahan sawah dan mengurangi tingkat pencemaran endaman pupuk kimia yang tidak terpakai oleh tanaman padi.

Nilai bantuan Lab yang kita bantu itu, sebut Achris Sarwani, memang tidak begitu besar hanya berkisar Rp 250 juta, tapi manfaat dari bantuan Lab pengolah bahan organik itu, sekarang ini cukup besar, yaitu bisa membantu petani untuk mengembalikan kesuburan dan kegemburan tanahnya dari bahan logam Al dan Fe, yang kini menjadi penghambat dalam pertumbuhan tanaman padi.

Harapan kami selaku pemberi bantuan Lab pengolah bahan organik itu, Lab dan peralatan yang dibantu, agar dipelihara dan dimanfaatkan dengan baik, supaya masa pakai pemanfaatan alat Lab pengolah pupuk cair tersebut berusia panjang.

Kemudian, produksi pupuk cair yang diproduksi siswa SMK Pertanian Saree, ingin dipasarkan secraa luas, kata Achris Sarwani, tahapan perizinan dari pupuk cair itu, perlu segera diproses oleh dinas tehnis, agar pemasarannya di kemudian hari tidak menjadi masalah hukum.

Sementara ini, pemanfaatan produksi pupuk cair itu, hanya digunakan untuk kebutuhan lokal, dan belum sampai kepada tahap komersil.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved