Breaking News

Tubuh Pria 28 Tahun Hancur Digilas Kereta Api di Medan, Warga: Korban Bertengkar dengan Istrinya

Ada pun warga yang sebelumnya berkumpul untuk menyaksikan kejadian ini saat ini berangsur meninggalkan lokasi.

Editor: Faisal Zamzami
TRIBUN MEDAN/GOKLAS WISELY
Seorang pria bernama Daniel Hutagalung digilas kereta api di perlintasan Jalan Thamrin, Medan, Rabu (15/9/2021). Saat kejadian korban diduga hendak buang hajat.(TRIBUN MEDAN/GOKLAS WISELY) 

SERAMBINEWS.COM - Seorang pria tewas digilas kereta api barang yang datang dari arah Kota Medan menuju Tebingtinggi di perlintasan kereta api Jalan Thamrin, Kecamatan Medan Kota, Rabu (5/9/2021). 

"Kejadiannya sekira pukul 04.30 WIB," kata Sertu Hasmer Sirait, petugas piket Koramil 04 Medan Kota kepada Tribun Medan di lokasi. 

Dia menjelaskan, berdasarkan informasi yang dihimpun dari masyarakat dan pihak keluarga, korban bernama Daniel Hutagalung berumur 28 tahun.

Adapun Daniel diketahui terakhir sedang tidur di bawah fly over dekat rel kreta api.

Jadi, kata Hasmer, diduga Daniel diserempet saat masih baru bangun tidur.  

"Nah, dia kan tinggal di bawah fly over beberapa hari ini. Kemungkinan dia mau melintas ke kamar mandi (hendak buang hajat). Lalu diserempet kereta api," ujarnya. 

"Kalau saksi mata di pagi buta seperti itu enggak ada," sambungnya. 

Hasmer mengatakan, sudah tiga hari belakangan Daniel ini ditinggal istrinya.

Kondisi Daniel saat ditemukan sudah tidak bernyawa. 

Dikatakannya, tubuh Daniel hancur.

Bahkan, organ tubuhnya terpisah sejauh 50 meter. 

"Tadi kondisinya kakinya putus dan badannya terseret jauh," ungkapnya. 

Amatan Tribun Medan, saat ini Daniel telah dibawa ke rumah sakit Bhayangkara.

Pihak keluarga pun turut ikut bersama ambulance. 

Sementara itu Abang kandung Daniel saat ini telah berangkat memberi keterangan ke kantor polisi terdekat. 

Ada pun warga yang sebelumnya berkumpul untuk menyaksikan kejadian ini saat ini berangsur meninggalkan lokasi.

Keteranga Keluarga 

Daniel Hutagalung, pria yang biasa tidur di bawah fly over Jalan Thamrin, Kecamatan Medan Kota tewas dengan kondisi tubuh terpisah usai digilas kereta api tujuan Medan-Tebingtinggi. 

Menurut abang kandung korban bernama Bostonni Hutagalung, dirinya tidak tahu pasti bagaimana adiknya tersebut bisa tewas dengan kondisi tubuh terpisah. 

"Jadi tadi aku dapat informasi adik ini tewas sekira pukul 07.00 WIB. Setelah itu baru datang ke sini," kata Bostonni, Rabu (15/9/2021).

Dia menjelaskan, sehari - hari adiknya itu bekerja sebagai pemulung.

Seharusnya, kata Bostonni, Daniel tinggal di Jalan Yos Sudarso, Lingkungan 3, Kelurahan Glugur, kecamatan Medan Barat.

"Tapi biasanya juga sering tidur di bawah fly over ini. Main-mainnya memang di sini," ungkapnya. 

Dia menjelaskan, saat tiba di lokasi, kondisi fisik adiknya sudah terpisah antara kaki dan tubuh. 

"Otaknya terburai, kakinya putus, mata pun hilang satu," sebutnya. 

Bostonni pun mengungkapkan Daniel sehari - hari dikenal orangnya tidak terlalu baik atau pun nakal.

Meski begitu, ia mengaku adiknya itu masih bisa diatur dan sering juga menolong. 

"Saya sayang sama dia meski nakal. Saya tidak menduga kejadian ini. Makanya kami keluarga terkejut mendengar kabar dia sudah meninggal dunia," tutupnya.  

Amatan Tribun Medan, saat ini Daniel telah dibawa ke rumah sakit Bhayangkara.

Pihak keluarga pun turut ikut bersama ambulance. 

Sementara itu Abang kandung Daniel saat ini telah berangkat memberi keterangan ke kantor polisi terdekat. 

Ada pun warga yang sebelumnya berkumpul untuk menyaksikan kejadian ini saat ini berangsur meninggalkan lokasi.

Warga Sebut Korban Baru Bertengkar dengan Istrinya

Seorang warga, Sri Wahyuni mengakui terkejut ada pria yang terseret kereta api tepat di depan rumahnya, di Jalan Thamrin, Kecamatan Medan Kota, Rabu (15/9/2021).

Belakangan, Sri baru tahu kalau pria itu adalah Daniel Hutagalung (28) yang sebelumnya tidur tepat di depan rumahnya.

Daniel tewas digilas kereta api barang dari arah Kota Medan menuju Tebing Tinggi sekitar pukul 04.30 WIB.

"Kami tidak tahu awal kejadiannya," ujarnya.

Sri mengungkapkan Daniel sudah tinggal di bawah fly over dekat rel kreta api sudah bertahun tahun lamanya.

Dia mengungkapkan Daniel tidak memiliki anak.

Selain itu, sudah tiga hari istrinya tidak lagi bersamanya.

Sri bilang Daniel sepertinya baru bertengkar dengan istrinya beberapa waktu lalu.

Sehingga Daniel tampak mengalami kegusaran atau stress.

Sehari-hari, Daniel dikenal sebagai pengumpul barang bekas.

Ia pun dikenal oleh para warga sekitar orang yang baik.

Amatan Tribun Medan, tidak hanya Daniel yang memang tidur di bawah fly over.

Berdasarkan penuturan Sri, ada ratusan warga yang tidur di sana.

Warga yang tinggal di bawah fly over dikatakannya sebelumnya tinggal di pinggir rel kereta api.

Warga digusur lebih dari 5 tahun lalu oleh pihak kereta api.

Untuk warga yang digusur, kala itu diberikan uang Rp 1 juta.

"Jadi saat digusur, warga banyak yang pindah tapi tak berapa lama kembali lagi ke sini. Lalu tak berapa lama pindah lagi, gitu-gitu aja lah," ungkapnya.

Ada pun tempat tidur Daniel, berdasarkan amatan Tribun, masih berada di tempat semula.

Memang rel yang tepat di depan tempat tidur Daniel terlihat darah sudah ditimbun dengan pasir.

Terlihat pula di lokasi tempat tidur Daniel banyak  barang-barang bekas.

Mulai dari keramik, botol bekas, kayu, meja, kursi, serta lainnya.

(cr8/tribun-medan.com)

Baca juga: VIDEO - Ekses Kebakaran Lapas Tangerang, LP Lhokseumawe Gelar Simulasi Kebakaran

Baca juga: Bukan Tanpa Sebab, Ini Alasan Cerdas Presiden Habibie Melepaskan Timor Leste

Baca juga: Kunker ke Polres Lhokseumawe, Kapolda Aceh Ingatkan Pelaku Pencabulan Harus Dihukum Berat

 Tribun-Medan.com dengan judul Tragis, Hendak Buang Hajat Seorang Pria yang Ditinggal Istri Tewas Digilas Kereta Api, Tubuh Hancur, 

BACA BERITA LAIN TERKAIT KECELAKAAN

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved